Ahad 24 Jan 2021 17:56 WIB

Isolasi, Bupati Sleman Olahraga Sendiri di Rumah Dinas

Bupati Sleman jalani isolasi mandiri di rumah dinasnya.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Proses penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Proses penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Sri Purnomo, masih menjalankan isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19. Menjalankan isolasi di rumah dinas bupati, Sri banyak melakukan aktivitas hariannya seperti olahraga sendiri.

Ia mengungkapkan, aktivitas paginya biasanya rutin dilakukan usai melaksanakan sholat subuh. Mulai dari olahraga seperti gerak jalan sampai senam ringan untuk menjaga agar tubuhnya sehat dan meningkatkan imun.

Baca Juga

"Bedanya, kali ini saya harus sendiri di rumah dinas karena positif Covid-19," kata Sri, Ahad (24/1).

Sri tetap menjalankan tugas-tugas pemerintahan, walau semuanya dilakukan secara daring. Untuk mengisi harinya, ia mengaku, banyak pula dilakukan dengan memberi makan ikan nila di depan pendopo dan ikan lele di samping rumah dinas.

"Juga lebih aktif mengontrol kebun buah-buahan di lingkungan rumah dinas," ujar Sri.

Pemantauan kesehatan Sri dilakukan langsung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan tim yang merupakan spesialis penyakit RSUD Sleman. Kadinkes Sleman, Joko Hastaryo menekankan, isolasi mandiri akan dijalankan Sri selama 14 hari.

"Setelah 14 hari isolasi mandiri dianggap selesai, apakah mau swab evaluasi atau tidak nanti kami komunikasikan dulu dengan dokter penanggung jawab pelayanan dari RSUD Sleman," kata Joko.

Sebelumnya, ia telah pula membantah Bupati Sleman terinfeksi Covid-19 karena melakukan vaksinasi. Namun, lanjut Joko, kebetulan dinyatakan positif setelah satu pekan lalu ikut menjadi salah satu penerima vaksinasi di Kabupaten Sleman.

Joko turut mengingatkan, seseorang yang baru diberikan vaksinasi satu kali masih seperti orang yang belum divaksin. Bedanya, ketika seseorang sudah diberikan vaksin sudah mulai ada antibodi yang terbentuk dalam tubuh.

"Nanti disuntik kedua kali akan mencapai puncaknya, kalau sudah divaksin, kalau tertular virus covid-19 gejalanya tidak akan berat karena virusnya yang masuk lebih sedikit dibanding belum divaksin," ujar Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement