Ahad 24 Jan 2021 16:47 WIB

Kapasitas Tes Anjlok, Positivity Rate Covid-19 Pecah Rekor

Positivity rate Covid-19 harian menyentuh 33,2 persen.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat positif atau positivity rate Covid-19 harian kembali pecah rekor, Ahad (24/1). Dalam 24 jam terakhir, angka positivity rate menyentuh 33,2 persen. Angka ini menggambarkan bahwa setiap 1 dari 3 orang yang dites dalam satu hari terakhir diketahui positif Covid-19. Rekor sebelumnya pecah pada Ahad (17/1) dengan 32,8 persen. 

Per hari ini juga dilaporkan adanya penambahan kasus baru sebanyak 11.788 orang. Kapasitas testing juga jeblok, yakni 'hanya' 35.456 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir. Sebenarnya, anjloknya jumlah pemeriksaan setiap akhir pekan dan hari libur nasional adalah masalah klasik yang sudah terjadi sejak awal pandemi. 

Baca Juga

Secara umum, rilis data hari ini menunjukkan bahwa penularan Covid-19 di Indonesia tak kunjung membaik. Terhitung sejak 1 Januari 2021, hanya 10 kali penambahan kasus harian dilaporkan di bawah 10.000 orang. Begitu juga dengan tingkat positif harian, hanya tercatat dua kali di bawah 20 persen sejak 1 Januari 2021. 

Dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta masih menjadi provinsi penyumbang angka terbanyak yakni 3.512 kasus baru. Posisi kedua ditempati Jawa Barat dengan 2.328 kasus baru. Menyusul kemudian ada Jawa Tengah dengan 1.515 kasus baru, Jawa Timur dengan 901 kasus, dan Kalimantan Timur dengan 432 kasus. 

Selain itu, hari ini juga dilaporkan ada 7.751 kasus sembuh. Total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh selama pandemi ini sebanyak 798.810 orang. Sementara itu, jumlah kasus kematian juga dilaporkan bertambah 171 orang. Sehingga total pasien yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 mencapai 27.835 orang. 

Angka kumulatif kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia per hari ini mencapai 989.262 orang. Artinya, apabila laju penambahan kasus harian tak melambat, maka bukan tidak mungkin jumlah kasus menyentuh 1 juta orang pada Senin (25/1) atau Selasa (26/1) lusa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement