Ahad 24 Jan 2021 10:43 WIB

Pengungsi Banjir Puncak Berangsur-angsur Kembali ke Rumah

Camat Cisarua menyebut dari 1.025 orang hanya 191 jiwa pengungsi banjir yang tersisa

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Genangan lumpur dan material banjir di kawasan Komplek Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, pasca banjir bandang, Selasa (19/1).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Genangan lumpur dan material banjir di kawasan Komplek Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, pasca banjir bandang, Selasa (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagian besar pengungsi korban banjir Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Saat ini, ada 191 jiwa dari 57 kepala keluarga (KK) masih mengungsi di pondokan milik Agro Wisata Gunung Mas.

Camat Cisarua, Deni Humaedi mengatakan, dari 1.025 jiwa pengungsi yang tersebar di dalam dan  luar area Gunung Mas Puncak, saat ini hanya tersisa warga yang mengungsi di dalam area Gunung Mas, yakni di pondokan.

“Mayoritas sudah kembali, di luar pada zona bahaya dan warga manula, sakit, atau hamil. Sekarang tidak ada lagi posko pengungsian di luar (area Gunung Mas),” kata Deni kepada Republika, Ahad (24/1).

Deni menjelaskan, petugas gabungan Polsek Cisarua, Taruna Tanggap Bencana (Tagana), beserta relawan mendata para pengungsi, sekaligus mengecek rumah yang ditinggalkan pascabencana. Hal itu dilakukan untuk melaksanakan pergeseran pengungsi ke rumahnya masing-masing.

Adapun posko pengungsian yang berada di luar area Gunung Mas, yakni, Kampung Rawa Dulang, Kampung Cirohani, Kampung Pensiunan dan Kampung Citeko yang masih berada di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. “Semalam yang ngungsi ke Kampung Pensiunan pun sudah kembali, dan posko Kampung Pensiunan closed,” ujar Deni.

Di samping itu, Deni menerangkan, petugas gabungan juga melakukan perbaikan instalasi air bersih di pemukiman warga yang saluran airnya mengalami kerusakan berat akibat banjir bandang. Penormalan saluran sungai juga dikakukan dengan memasang turap, sekaligus membersihkan material longsor dan banjir menggunakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement