Ahad 24 Jan 2021 09:50 WIB

Jabar Tunggu Jatah Vaksin Tahap 2 Sebanyak 253.640 Vial

Saat Pemrov Jabar sedang menunggu distribusi untuk termin kedua dari Bio Farma.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada tenaga kesehatan (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada tenaga kesehatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat sedang menunggu pengiriman 253.640 vial vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma untuk keperluan vaksinasi suntikan kedua. Penyuntikan kedua akan dilaksanakan di tujuh daerah mulai hari Kamis (28/1). 

Suntikan pertama sudah dilakukan 14 Januari 2021 di Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, dan Kota Cimahi, serta Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. “Kami sedang menunggu distribusi untuk termin kedua dari Bio Farma. Rencana mulai hari ini,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian, di Kota Bandung, akhir pekan ini. 

Baca Juga

Marion menjelaskan, distribusi akan dilakukan dua kali, Jumat (22/1) sebanyak 55.880 vial dan Ahad (24/1) sebanyak  98.880 vial dan tanggal Senin (25/1) sebanyak 88.880 vial. Vaksin akan disimpan di gudang milik Pemprov Jabar. 

Untuk mendukung sukses vaksinasi, kata dia, kabupaten/kota harus mempersiapkan diri mulai segi fasilitas kesehatan, tempat penyimpanan vaksin (cold chain), serta tenaga vaksinator. 

Provinsi Jawa Barat, menurut Marion, telah membentuk Komda KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) untuk melayani penerima vaksinasi yang mengalami KIPI dengan gejala berat. “Kabupaten/kota juga harus menyiapkan Pokja KIPI dan menetapkan rumah sakit rujukan KIPI,” kata Marion. 

Berdasarkan pemantauan, kata dia, tidak ada laporan para nakes yang disuntik pertama mengalami KIPI dengan gejala berat. “Yang muncul KIPI ringan seperti kemerahan di tempat suntikan. Semua bisa diatasi tanpa ada yang rawat inap,” kata Marion. 

Keluhan KIPI, kata dia, dapat dilaporkan langsung ke fasilitas kesehatan tempat vaksinasi dalam waktu 24 jam. KIPI berat akan dicatat petugas ke website Keamanan Vaksin yang dapat diakses langsung seperti ke Komnas KIPI. Untuk masyarakat Jabar dapat menghubungi melalui Whatsapp di hotline Pikobar https://pikobar.jabarprov.go.id/  dengan nomor +62 856-9739-1854 atau call center nomor darurat 119. 

 

Berdasarkan evaluasi, kata Marion, penyuntikan pertama atau termin kesatu yang dilakukan 14 Januari 2021, secara umum vaksinasi di tujuh kabupaten/kota berlangsung lancar. 

“Vaksinasi termin kesatu sudah berjalan dengan baik, namun masih terkendala dengan sistem aplikasi, sehingga cakupan pada awal pelaksanaan masih rendah,” katanya. 

Di luar tujuh daerah tersebut, kata Marion, sudah ada daftar kabupaten/kota yang akan divaksin selanjutnya, yang tahap pertamanya akan dilakukan 28 Februari mendatang. “Sudah ada alokasi untuk 20 kab/kota lainnya untuk pemberian dosis pertama dan kedua, serta untuk tujuh kab/kota awal untuk pemberian dosis kedua,” katanya. 

Program vaksinasi ini, mendapat dukungan dari tenaga kesehatan yang menjadi sasaran. Ratih Fathma Affandi (38) perawat di IGD RSUD Cibabat, Kota Cimahi antusias menunggu suntikan kedua. Ratih sudah disuntik pertama Rabu (20/2//2021) lalu di tempatnya bekerja. Sebelumnya, Ratih mendaftar ulang di laman https://pedulilindungi.id/  untuk mendapatkan jadwal penyuntikan. 

Setelah vaksin diinjeksi dan menunggu 30 menit untuk melihat reaksi tubuh, Ratih pun merasa lega. “Kesan saya setelah menerima vaksin  merasa sedikit lega karena akhirnya saya mendapatkan vaksin sebagai salah satu upaya ikhtiar saya agar tidak terjangkit virus Covid-19,” katanya. 

Sebelum disuntik, kata dia, sempat terbersit keraguan di hati karena khawatir akan ada efek samping setelah divaksin. Tetapi keraguan itu hilang seiring niatnya yang kuat. “Berkaca dari pengalaman sebelumnya, saya mendapatkan vaksinasi pada kasus seperti difteri, tetanus, saya tidak menemui efek apapun setelah divaksin,” katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement