Ahad 24 Jan 2021 00:05 WIB

Jenazah Ibu dan Anak Korban Sriwijaya Dimakamkan di Kediri

Rahmania bersama dua putrinya menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air.

Pelayat berdoa di pusara korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Rahmania Ekananda dan Fatimah Asalim di Pare, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (23/1/2021). Jenazah Rahmania Ekananda beserta anak ke duanya Fatimah Asalim teridentifikasi dan dimakamkan di Kediri, sementara anak pertamanya Fazila Amara belum ditemukan.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Pelayat berdoa di pusara korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Rahmania Ekananda dan Fatimah Asalim di Pare, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (23/1/2021). Jenazah Rahmania Ekananda beserta anak ke duanya Fatimah Asalim teridentifikasi dan dimakamkan di Kediri, sementara anak pertamanya Fazila Amara belum ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Jenazah ibu dan anaknya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC register SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dimakamkan di tanah kelahirannya di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu. Paman dari korban, Budi, mengatakan kemenakannya itu berangkat naik pesawat SriwijayaAir Sj-182 dengan dua anaknya yang masih kecil serta seorang pengasuh. Namun, pesawat mereka mengalami kecelakaan.

"Rahmania Ekananda bersama dua putrinya ditambah pengasuh kesayangan. Dan hari ini yang pulang ke rumah duka baru dua, Rahmania dan anaknya yang kecil (Fathima Ashalina, 2,5 tahun)," katanya di Kediri.

Ia juga memohon doa agar kemenakannya serta dua anak yang masih kecil tersebut diampuni segala kesalahannya dan masuk surganya Allah.

Kedua jenazah korban SriwijayaAir yang merupakan ibu dan anaknya tersebut diangkut mobil ambulans. Ada beberapa kendaraan yang juga menyertai mobil pengantar jenazah tersebut.

Saat rombongan ambulans tiba di depan rumah orang tua korban, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, yang juga di area kampung inggris, keluarga, kerabat dan tetangga sudah menunggu. Saat itu, keluarga juga langsung mendekati mobil dan mereka dibiarkan melihat peti jenazah.

Keluarga juga tidak berhenti menangis. Bahkan, ibu korban sangat syok dengan kondisi tersebut. Ia juga terus didampingi sejumlah anggota keluarga lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement