Sabtu 23 Jan 2021 18:38 WIB

Tumpukan Sampah di Pinggir Tol JORR, Bau Menyengat

Sampah terhampar kurang lebih seluas 200 meter atau menyerupai lapangan sepak bola.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Agus Yulianto
Seorang pedagang membuang sampah. (Ilustrasi)
Foto: Antara/FB Anggoro
Seorang pedagang membuang sampah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sampah menumpuk di pinggir Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) tepatnya pintu gerbang Kalimalang 1 arah Tanjung Priok. Sampah yang didominasi plastik itu terhampar kurang lebih seluas 200 meter atau menyerupai lapangan sepak bola.

Ketua RT 05/RW 06, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Tarwan, menuturkan, sampah-sampah itu berasal dari pemukiman liar. "Iya berasal dari pemukiman tapi bukan dari wilayah kita. Itu sudah liar meresahkan lah," terang Tarwan, saat dihubungi wartawan, Sabtu (23/1).

Tumpukan sampah tersebut, kata Tarwan, sudah ada sekitar satu tahun belakangan ini. Jika musim hujan tiba seperti sekarang, kata dia, menimbulkan bau yang sangat menyengat dan menganggu. 

"Wah sudah bukan bau lagi, karena emang udah banyak begitu. Sudah liar, ilegal tempat pembuangan sampahnya," tutur dia.

Dia menjelaskan, kalau warga sekitar membuang sampah langsung ke Dinas Kebersihan setiap dua hari sekali. Sedangkan, orang-orang yang tak bertanggung jawab mereka membuang sampah dari pinggri jalan menggunakan gerobak.

"Kalau kita kan setor langsung ke dinas kebersihan dua hari sekali diangkut kalau di pinggir jalan yang gerobak-gerobak mungkin dia gak mau bayar dari warga sengaja buang ke situ," ujarnya.

Tarwan mengatakan, dulunya lokasi tersebut merupakan jalur hijau pinggir tol yang kemudian beralih fungsi menjadi tempat sampah liar. Sebagai ketua rukun tetangga, dia berharap, ada tindakan tegas dari pemkot atau dinas terkait supaya masalah sampah itu bisa dibersihkan. 

"Kita sudah upayakan dulu sampai ke tingkat kecamatan tapi tetap aja mereka tampung sampah lagi ke situ masih banyak gerobak sampah masuk ke dalam," ujar dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement