Sabtu 23 Jan 2021 11:24 WIB

TNI AL Berangkatkan KRI Banda Aceh Angkut Bantuan

KRI Banda Aceh mengangkut bantuan untuk bencana di Kalsel dan Sulbar.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Pangkolinlamil Laksamana Muda TNI Irvansyah (kedua kanan) mengamati kardus yang berisi bantuan dari Jalasenastri untuk korban bencana alam yang akan diberangkatkan menggunakan KRI Banda Aceh-593 dari Dermaga JICT, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pengurus Jalasenastri mengirimkan bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, peralatan mandi hingga peralatan makan bagi korban bencana alam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Mamuju, Sulawesi Barat seberat lima ton.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Pangkolinlamil Laksamana Muda TNI Irvansyah (kedua kanan) mengamati kardus yang berisi bantuan dari Jalasenastri untuk korban bencana alam yang akan diberangkatkan menggunakan KRI Banda Aceh-593 dari Dermaga JICT, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pengurus Jalasenastri mengirimkan bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, peralatan mandi hingga peralatan makan bagi korban bencana alam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Mamuju, Sulawesi Barat seberat lima ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) memberangkatkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh-593 yang mengangkut bantuan untuk bencana di Kalimatan Selatan (Kalsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar). KRI Banda Aceh-593 turut membawa sejumlah dapur lapangan untuk dioperasikan di lokasi pengungsian. 

"Sesuai instruksi Kepala Staf Angkatan Laut, mengerahkan unsur-unsur KRI untuk melaksanakan dukungan operasi kemanusiaan dalam rangka membantu korban bencana alam," ujar Panglima Kolinlamil, Laksda TNI Irvansyah, dalam keterangan pers, Sabtu (23/1). 

Baca Juga

KRI Banda Aceh-593 rencananya akan bertolak dari Dermaga Beaching, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, hari ini. Untuk jamnya, dia tidak dapat memastikan karena kapal dengan kapasitas maksimal 400-500 ton tersebut masih menunggu bantuan-bantuan yang akan datang. 

"Jamnya menyesuaikan karena masih banyak bantuan lain yang akan datang," kata Irvansyah. 

Dia menjelaskan, sebelum menuju Banjarmasin, Kalsel, dan Mamuju, Sulbar, KRI Banda Aceh-593 akan merapat ke Surabaya terlebih dahulu. Kapal tersebut akan kembali mengangkut beberapa bantuan yang telah dikumpulkan di Surabaya. Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya akan memakan waktu kurang lebih dua hari. 

"Sekitar dua hari kurang kita ke Surabaya, dari Surabaya kita langsung ke Banjarmasin dengan perjalanan kurang lebih selama satu hari. Kemudian dari Banjarmasin akan kita berangkatkan lagi menuju ke Mamuju yang makan waktu sekitar dua hari juga," kata dia. 

Selain membawa bantuan sembako dan perlengkapan yang diperlukan pengungsi, KRI Banda Aceh-593 juga membawa dapur lapangan. Setidaknya ada dua dapur lapangan dari Marinir dan satu dapur lapangan dari TNI Angkatan Udara (AU) yang diangkut untuk dibawa ke lokasi pengungsian. 

"Ukuran dapur lapangan ini besar, tinggi, jadi hanya kapal kita yang bisa mengangkut. Jadi kita fasilitasi sekalian mengangkut bantuan-bantuan dari pihak-pihak lain yang masih terus mengalir," kata dia. 

Berbagai bahan bantuan yang telah terhimpun melalui Posko TNI AL Peduli Mamuju terdiri dari air mineral, susu, makanan bayi, mie instan. Sementara untuk perlengkapan, ada perlengkapan bayi, perlengkapan ibadah, pakaian pria, pakaian dan perlengkapan wanita, pakaian anak-anak, perlengkapan alat makan, perlengkapan tidur, kain jarik dan masker. 

"Bantuan kemanusiaan yang datang berasal dari mitra-mitra TNI AL yang menyalurkannya melalui Dinas Potensi Maritim, Pushidrosal, Koarmada I dan Korps Marinir untuk diserahkan ke Posko TNI AL Peduli Mamuju di Mako Kolinlamil," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement