Sabtu 23 Jan 2021 07:30 WIB

6 Kiat Jaga Kebersihan Udara di Masa Pandemi

Udara yang tercemar dapat picu terjadinya beragam penyakit, termasuk Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Membuka jendela memungkinkan pertukaran udara di dalam ruangan. (Ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/CABALAR
Membuka jendela memungkinkan pertukaran udara di dalam ruangan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh membutuhkan oksigen dari udara untuk menunjang keberlangsungan metabolisme. Akan tetapi, udara yang tercemar dapat memicu terjadinya beragam penyakit. Salah satunya adalah Covid-19.

Udara yang baik untuk dihirup seharusnya memenuhi tiga kriteria. Yang pertama, mengandung banyak ion negatif. Kedua, tidak tercemar oleh virus, bakteri, dan jamur. Ketiga, tidak tercemar oleh debu, asap, dan gas.

Baca Juga

Udara yang tercemar dapat memicu beragam masalah kesehatan. Sebagian di antaranya adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan infeksi paru seperti Covid-19, TBC, bronkitis, dan asma.

"Bila kita hirup udara yang terus-terusan tercemar benda asing, bisa menyebabkan kanker paru juga kanker-kanker lainnya, selain itu bisa sebabkan penyakit jantung dan penyakit kulit," jelas spesialis paru dr Maydie Esfandiari SpP, dalam peluncuran daring Puressentiel Purifying Air Spray.

 

Oleh karena itu, penting untuk menjaga udara tetap bersih terutama di masa pandemi seperti ini. Ciri-ciri dari udara yang bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, terasa segar bila dihirup, dan tidak bercampur dengan benda asing.

Setidaknya ada enam trik yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesegaran udara di masa pandemi. Berikut ini adalah keenam trik tersebut seperti disampaikan oleh dr Maydie.

1. Perhatikan sirkulasi udara

Seperti diketahui, penularan virus, bakteri, atau jamur bisa terjadi melalui udara yang kita hirup. Oleh karena itu, sirkulasi udara yang kurang baik seperti di ruangan tertutup perlu menjadi perhatian agar udara di dalam ruangan mengalami pergantian, tidak hanya berkutat di situ saja.

2. Ventilasi di ruang yang tepat

Pergantian udara di dalam ruangan yang baik dapat membantu menekan risiko penularan penyakit akibat virus, bakteri, atau jamur yang mencemari udara. Alasannya, pergantian udara akan membuat jumlah virus, bakteri, atau jamur yang ada di udara bisa berkurang.

"Kalau ruangan tertutup, ada orang yang sakit Covid-19 di situ, (virus di udara) akan berkutat di situ saja tidak ada jalan keluar," kata Maydie.

3. Gunakan pembersih udara

Pembersih udara atau spray disinfektan juga dapat membantu mejaga kebersihan udara. Pastikan semprotan disinfektan yang digunakan aman untuk saluran pencernaan, tidak menimbulkan alergi, tidak mengiritasi kulit, tidak memiliki bau yang tak sebab atau merangsang, dan tidak mengandung banyak aerosol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement