Sabtu 23 Jan 2021 06:50 WIB

ISIS Klaim Sebagai Pelaku Bom Ganda di Baghdad

Serangan itu merupakan bom ganda pertama di Baghdad sejak Januari 2018.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Bom Bunuh Diri Kembar Di Pasar Baghdad Menewaskan Sedikitnya 32 Luka Di Atas 100 Jaclyn Diaz, Alice Fordham 21 Januari 2021 Serangan bom bunuh diri yang jarang terjadi di pasar Baghdadi yang sibuk menewaskan dan melukai puluhan warga sipil pada Kamis sore (21/1).
Foto: Google.com
Bom Bunuh Diri Kembar Di Pasar Baghdad Menewaskan Sedikitnya 32 Luka Di Atas 100 Jaclyn Diaz, Alice Fordham 21 Januari 2021 Serangan bom bunuh diri yang jarang terjadi di pasar Baghdadi yang sibuk menewaskan dan melukai puluhan warga sipil pada Kamis sore (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang paling mematikan dalam hampir tiga tahun di Baghdad, Irak, pada Kamis (21/1). Peristiwa yang terjadi di pasar yang ramai ini menewaskan 32 orang dan melukai 110 lainnya.

Setelah tengah malam, ISIS memposting klaim tanggung jawab atas serangan di saluran propaganda daring. Meskipun pemerintah Irak menyatakan telah mengalahkan ISIS secara teritorial, kelompok itu tidak pernah benar-benar pergi.

Baca Juga

Penyerang pertama menarik kerumunan di pasar yang ramai di Tayaran Square  dengan mengaku merasa sakit. Kemudian, Kementerian Dalam Negeri menyatakan, dia meledakkan sabuk bahan peledaknya. Ketika lebih banyak orang berbondong-bondong ke tempat kejadian untuk membantu para korban, pelaku bom bunuh diri kedua meledakkan bahan peledaknya.

Serangan itu merupakan bom ganda pertama di Baghdad sejak Januari 2018. Pasar terbuka, tempat pakaian bekas dijual di kios-kios, telah dipenuhi orang-orang setelah pencabutan kuncian hampir satu tahun akibat Covid-19 di seluruh negara Timur Tengah.

Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Khadhimi, memuji tekad warga terhadap kejahatan keji ISIS. "Orang-orang kami telah membuktikan tekad mereka dalam menghadapi terorisme Daesh," katanya di Twiiter, merujuk pada ISIS dengan akronim mereka dalam bahasa Arab.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement