Jumat 22 Jan 2021 22:37 WIB

Polisi Sebut Mahasiswi Itera Tewas Motif Bunuh Diri

Mahasiswi Itera bunuh diri dengan cara menggantung dengan seutas tali

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bunuh diri/ilustrasi. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, Polresta Bandar Lampung memberikan pernyataan kematian Zahra Syifa (21 tahun) yang gantung diri di dalam kamar kos, dengan motif murni bunuh diri.
Foto: Max Pixel
Bunuh diri/ilustrasi. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, Polresta Bandar Lampung memberikan pernyataan kematian Zahra Syifa (21 tahun) yang gantung diri di dalam kamar kos, dengan motif murni bunuh diri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, Polresta Bandar Lampung memberikan pernyataan kematian Zahra Syifa (21 tahun) yang gantung diri di dalam kamar kos, dengan motif murni bunuh diri. Jasad mahasiswi Itera semester akhir tersebut ditemukan kekasihnya di dalam kos dalam kondisi gantung diri pada Rabu (20/1) malam.

Tim Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan olah TKP di Jl Karimun Gg Wisma, Sukarame, Bandar Lampung pada Kamis (21/1). Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana mengatakan kematian mahasiswi tersebut murni bunuh diri dengan cara menggantung diri di dalam kamar kos dengan seutas tali.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh mahasiswi tersebut,” kata Kompol Resky Maulana kepada pers di Bandar Lampung, Jumat (22/1).

Ia mengatakan, petugas Polsek Sukarame dan tim Inafis Polresta Bandar Lampung telah melakukan olah TKP dan melakukan visum et repertum di RSUD Abdul Moeloek Lampung, hasilnya tidak adanya ditemukan tanda-tanda kekerasan di perempuan berusia 21 tahun tersebut. Dapat disimpulkan bahwa perempuan tersebut murni bunuh diri dengan cara gantung diri.

Mahasiswi Fakultas Teknik Prodi Geomatika yang sedang menyusun skripsi di sebuah perguruan tinggi di Lampung, tergantung dengan selilit kain yang digantung di tengah pintu kamarnya. Hasil visum tersebut, jelas mahasiswi tersebut motif meninggalnya dengan cara menggantung diri, diduga karena depresi.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement