Jumat 22 Jan 2021 17:55 WIB

Manfaatkan AI, BPJT Gandeng UGM Pantau Kerusakan Jalan Tol

Pemanfaatan AI diharap memberi informasi cepat potensi retakan dan lubang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Jalan tol (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Jalan tol (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menggandeng peneliti UGM manfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk memantau kerusakan jalan tol di Indonesia. Pemanfaatan AI diharap memberi informasi cepat potensi retakan dan lubang.

"Dari teknologi ini kita bisa memprediksi kondisi aset jalan tol, sehingga pemeliharaan dapat dilakukan segera tanpa menunggu jalan tol itu rusak," kata Kepala BPJT, Danang Parikesit, usai penandatangan MoU BPJT-UGM, Jumat (22/1).

Baca Juga

Ia merasa, pemanfaatan teknologi ini memungkikan pemeliharaan infrastruktur jalan tol lebih terjaga dengan baik, Sebab, BPJT mengatur 2.300 kilometer jalan tol yang dikelola oleh 40 badan usaha milik pemerintah maupun swasta.

Ada 62 ruas jalan tol dengan portofolio investasi lebih dari Rp 600 triliun. Selain itu, pemerintah berencana membangun jalan tol baru 2.500 kilometer hingga 2024, jadi perlu teknologi canggih mengandalkan pemetaan manual.

Dengan ada data dari teknologi kecerdasan buatan dalam mengumpulkan informasi kerusakan jalan tol, nantinya BPJT akan dapat meminta dana usaha pengelola melakukan perbaikan langsung. Sebab, sudah ada standar pelayanan jalan tol.

"Bila tidak dilakukan pemeliharaan, maka tidak akan diikutkan kepada penyesuaian tarif jalan tol setiap dua tahun sekali," ujar Danang.

Rektor UGM Panut Mulyono, menyambut baik kerja sama penerapan teknologi AI kepada pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol. Ia menilai, dari teknologi ini pengelolaan dan pengoperasioanal jalan tol tidak lagi memakai cara lama,

"Dengan AI bisa melakukan monitoring dan pendeteksian kerusakan jalan sangat ketat dan akurat, sehingga penanganan jauh lebih cepat," kata Panut.

Peneliti UGM Imam Muthohar menuturkan, mereka menggunakan kendaraan khusus yang melaju di jalan tol. Kendaraan tersebut dipasangi kamera berkemampuan 30 frame per detik. Dari dokumen gambar akan diketahui kondisi permukaan jalan,

"Dan, mengetahui tingkat kerusakan," ujar Imam.

Kamera yang dipasang tersebut akan mengirim gambar yang terkoneksi ke server secara real time. Setelah itu, dari gambar itu diolah untuk mengetahui kondisi retak dan lubang di sepanjang jalan tol, jadi bisa pemeliharaan lebih cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement