Jumat 22 Jan 2021 05:56 WIB

Amazon Tawarkan Joe Biden Bantuan Distribusi Vaksin Corona

Joe Biden ingin mendistribusikan 100 juta vaksin dalam 100 hari pertama.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Dwi Murdaningsih
Vaksinasi di Amerika Serikat
Foto: VOA
Vaksinasi di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan teknologi Amazon menawarkan jaringan dan teknologi canggihnya untuk membantu Presiden Joe Biden dalam distribusi Vaksin Covid-19. Bantuan ini akan mendukung janji Biden yang ingin mendistribusikan 100 juta vaksin Covid-19 kepada warga Amerika dalam 100 hari pertamanya menjabat.

 “Kami siap untuk memanfaatkan operasi, teknologi informasi, dan kemampuan komunikasi serta keahlian kami untuk membantu upaya program vaksinasi  Anda. Skala kami memungkinkan kami untuk segera membuat dampak yang berarti dalam perang melawan Covid-19, dan kami siap membantu Anda dalam upaya ini," kata CEO divisi Konsumen Amazon di Seluruh Dunia, Dave Clark, dalam sebuah surat kepada Biden dilansir dari Alarabiya, Kamis (21/1).

Baca Juga

Amazon mengatakan telah mengatur penyedia perawatan kesehatan kerja pihak ketiga berlisensi untuk memberikan vaksin di tempat di fasilitasnya bagi karyawannya.

Diketahui, Amazon memiliki lebih dari 800.000 karyawan di AS. Sebagian besar adalah pekerja penting dan tidak dapat bekerja dari rumah sehingga harus divaksinasi sesegera mungkin.

Biden menandatangani 10 perintah eksekutif terkait pandemi pada hari kedua masa jabatannya. Namun, pemerintah mengatakan upaya untuk meningkatkan peluncuran vaksin telah terhambat oleh kurangnya kerja sama dari pemerintahan Trump selama transisi.  Mereka mengatakan,  tidak memiliki pemahaman yang lengkap tentang tindakan administrasi sebelumnya tentang distribusi vaksin.

Biden juga bergantung pada Kongres untuk menyediakan Rp 26 triliun untuk bantuan ekonomi dan program tanggap Covid-19.  Ada sejumlah keluhan dari negara bagian yang mengaku mereka tidak mendapatkan cukup vaksin bahkan ketika mereka diminta untuk memvaksinasi lebih banyak orang Amerika.

Baca juga : Remaja 18 Tahun Wafat Setelah Dua Kali Kena Covid-19

Menurut data hingga 20 Januari dari Universitas Johns Hopkins, rata-rata kematian baru setiap hari di AS naik selama dua minggu terakhir dari 2.677,3 pada 6 Januari menjadi 3.054,1 pada hari Rabu.  Lebih dari 400.000 orang di AS telah meninggal karena Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement