Kamis 21 Jan 2021 21:31 WIB

Di Bawah Biden, AS akan Kembali ke WHO

AS akan kembali membayar kewajiban finansialnya di lembaga kesehatan dunia itu.

 Presiden AS Joe Biden melihat ke kerumunan saat pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 di Washington, DC, AS, 20 Januari 2021. Biden memenangkan pemilihan pada 03 November 2020 untuk menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46 Amerika.
Foto: EPA-EFE/JONATHAN ERNST
Presiden AS Joe Biden melihat ke kerumunan saat pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 di Washington, DC, AS, 20 Januari 2021. Biden memenangkan pemilihan pada 03 November 2020 untuk menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46 Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA  -- Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden akan kembali bergabung dengan fasilitas vaksin Covid, yang bertujuan menyalurkan vaksin ke negara-negara miskin.Demikian disampaikan kepala penasihat medis Anthony Fauci kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik pengumuman yang ditujukan kepada Dewan Eksekutif WHO tersebut. "Ini adalah hari yang baik untuk WHO sekaligus hari yang baik untuk kesehatan global."

Fauci, yang berbicara dari Washington melalui konferensi video sehari pascapelantikan Biden, mengatakan, Presiden Biden akan memberikan arahan yang akan mencakup niatan Amerika Serikat untuk bergabung dengan Covid dan mendukung ACT-Accelerator guna mendorong upaya multilateral untuk vaksin Covid-19.

"Gelombang pertama vaksin Covid-19 diharapkan dapat bagikan ke negara-negara miskin pada Februari di bawah skema COVAX, yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI," kata pejabat WHO pekan ini.

Menurut  Fauci, AS akan tetap menjadi anggota WHO dan memenuhi kewajiban finansialnya. AS juga akan berkoordinasi dengan 193 negara anggota lainnya untuk mereformasi badan PBB tersebut.

Pendahulu Biden, Donald Trump, menghentikan pendanaan untuk WHO. Trump mengumumkan proses untuk menarik diri dari badan tersebut pada Juli 2021. Langkah itu dilihat sebagai bagian dari pengunduran diri AS yang lebih luas dari organisasi multilateral.

"WHO adalah keluarga bangsa-bangsa dan kami semua senang bahwa AS masih ada di tengah-tengah keluarga," ucap Tedros.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement