Jumat 22 Jan 2021 04:45 WIB

India Jadikan Kashmir Sebagai Tempat Islamofobia Terbesar

Sekitar 65 warga sipil tewas di luar hukum.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
India Jadikan Kashmir Sebagai Tempat Islamofobia Terbesar. Muslim Kashmir berdoa di dalam Kuil di Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 02 Oktober 2020. India memiliki total kasus COVID-19 tertinggi kedua yang dikonfirmasi di dunia.
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
India Jadikan Kashmir Sebagai Tempat Islamofobia Terbesar. Muslim Kashmir berdoa di dalam Kuil di Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 02 Oktober 2020. India memiliki total kasus COVID-19 tertinggi kedua yang dikonfirmasi di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India disebut sebagai tempat islamofobia terbesar di mana India menghukum orang hanya karena menjadi Muslim. “Agenda rezim BJP-RSS (Partai Bharatiya Janata) didorong oleh kebencian, eksklusivisme, dan mayoritas. Karena kebijakan Hindutva pemerintah India, Kashmir menjadi tempat terbesar untuk islamofobia di dunia,” kata Presiden Azad Jammu dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, Sardar Masood Khan di Twitter.

Dia mengacu pada Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), sumber dari Partai Bharatya Janata (BJP) yang berkuasa di India sejak 2014. Menurutnya, orang Kashmir dihukum hanya karena mereka Muslim.

Baca Juga

Wilayah tersebut juga merupakan tempat teroris terbesar di dunia karena pasukan India melakukan terorisme negara terhadap warga Kashmir yang tidak bersenjata. “Kita harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa seluruh wilayah Jammu dan Kashmir adalah milik Pakistan. India tidak memiliki klaim atas wilayah selain dari penjajah. Kami tidak berjuang untuk negeri yang jauh. Ini (Kashmir) adalah rakyat kami sendiri,” ujar dia.

Menurut laporan oleh Forum Hukum Kashmir, 474 orang termasuk 232 tersangka militan dan 177 tentara India tewas di Jammu dan Kashmir yang dikelola India tahun lalu. Selain itu, sekitar 65 warga sipil tewas di luar hukum.

 

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement