Kamis 21 Jan 2021 19:47 WIB

16 Gardu Listrik di Majene Belum Bisa Dinormalkan

Gempa membuat 872 gardu listrik terdampak dan sempat padam.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Pekerja menyelesaikan perbaikan aliran listrik di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Pihak PLN mempercepat perbaikan listrik usai gempa bumi dan memfokuskan aliran ke Rumah Sakit Setempat.
Foto: Antara/Akbar Tado
Pekerja menyelesaikan perbaikan aliran listrik di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Pihak PLN mempercepat perbaikan listrik usai gempa bumi dan memfokuskan aliran ke Rumah Sakit Setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ketenagalistrikan Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar) pada Kamis (14/1) dan Jumat (15/1) kemarin membuat 872 gardu listrik terdampak dan sempat padam. Hingga kini, 16 gardu belum bisa dinormalkan karena kendala akses.

Manajer UP3 Mamuju Setiawan mengakui awalnya sebanyak 872 gardu terdampak dan sempat padam. "Kemudian sampai dengan 20 Januari kemarin PLN telah menormalkan 856 gardu atau 98 persen. Pada dasarnya listrik di Kabupaten Mamuju sudah normal 100 persen, tinggal yang di Ulumanda, Majene karena ada 16 gardu belum bisa dinormalkan, ini terkait akses," kata saat konferensi virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai update gempa Sulbar, Kamis (21/1).

Baca Juga

Ia menambahkan, Kecamatan Ulumanda yang melistriki lima desa hingga kini belum bisa diakses. Untuk membantu penerangan di kecamatan tersebut, PLN mengaku telah menyiapkan lampu hemat energi atau sel surya sebanyak 25 buah dan akan ditempatkan di empat desa di sana. "Besok bisa diterbangkan menuju lokasi untuk dipasang," katanya.

Kalau masih ada listrik yang belum menyala, ia meminta masyarakat bisa menginformasikannya ke PLN agar dicek lebih lanjut. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan instalasi masih mengalami gangguan. Kemudian, PLN segera bisa memperbaikinya dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement