Kamis 21 Jan 2021 16:09 WIB

Pakar Sebut Vaksinasi Covid-19 Sebagai Perjudian

Peluang keberhasilan dan kegagalan vaksinasi Covid-19 masih sama. 

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Petugas memasukan vaksin Covid-19 ke suntikan. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memasukan vaksin Covid-19 ke suntikan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga Prof. Chairul Anwar Nidom menyebut program vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Sinovac sebagai perjudian. Pasalnya, peluang keberhasilan dan kegagalannya masih sama. Karena itu, dia berharap, pemerintah tidak alergi dengan mereka yang meragukan keberhasilan vaksin Sinovac.

"Contoh vaksin kan belum ada, berarti ini gambling. Orang mengatakan bagus kita terima, orang mengatakan jelek juga kita terima karena tidak ada contohnya. Jadi, pemerintah jangan melihat persoalan anti dan tidak antipemerintah. Katakanlah peluangnya 50 persen 50 persen," ujar Nidom kepada Republika, Kamis (21/1).

Nidom juga mengkritisi pengeluaran izin darurat penggunaan vaksin Sinovac yang menurutnya terkesan terburu-buru. Padahal, kata Nidom, dengan penerapan protokol kesehatan yang menggunakan rumus 3M saja, efektivitas dalam pengendalian Covid-19 bisa mencapai 95 persen. 

photo
Sejumlah tenaga kesehatan menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, Rabu (20/1). Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran menjalani vaksinasi Covid-19 secara bertahap. Vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan ini diprioritaskan karena mereka bersinggungan langsung dengan pasien. - (Republika/Putra M. Akbar)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement