Kamis 21 Jan 2021 14:27 WIB

Jika Trump Berkuasa Lebih Lama, RI-Israel Normalisasi

Pejabat AS bicara pada Times of Israel, Indonesia masuk daftar teratas normalisasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (tengah) berbicara ketika Presiden AS Donald J. Trump (kiri) mendengarkan selama panggilan konferensi dengan para pemimpin Israel dan Sudan tentang perjanjian normalisasi hubungan Sudan-Israel di Gedung Putih
Foto: EPA-EFE
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (tengah) berbicara ketika Presiden AS Donald J. Trump (kiri) mendengarkan selama panggilan konferensi dengan para pemimpin Israel dan Sudan tentang perjanjian normalisasi hubungan Sudan-Israel di Gedung Putih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua orang sumber pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Mauritania dan Indonesia adalah dua negara mayoritas Muslim yang hampir menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun target normalisasi gagal karena masa jabatan Trump sudah habis sebelum hal itu tercapai.

Pada Kamis (21/1), Times of Israel melaporkan, salah satu sumber mengatakan Mauritania hampir mengumumkan normalisasi hubungan dengan Israel. Pejabat pemerintah Trump itu yakin dalam beberapa pekan mereka bisa meraih kesepakatan dengan negara Afrika itu. Mauritania diharapkan mengikuti jejak Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Moroko untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga

"Mauritania dan Indonesia masuk daftar teratas, tapi berubah-ubah berdasarkan berbagai situasi. Anda bisa masukkan semua negara ke dalam daftarnya, hingga ke titik di mana Iran akan bergabung dengan Perjanjian Abraham," kata salah satu pejabat Trump pada Times of Israel pekan ini.

Mauritania dalah negara ketiga anggota Liga Arab yang membangun hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada 1999. Namun, hubungan tersebut runtuh usai perang Gaza tahun 2008-2009. Usai UEA sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel Agustus lalu, Kementerian Luar Negeri Mauritania mengeluarkan pernyataan yang mendukung kesepakatan tersebut.

Sumber Times of Israel yakin, Indonesia akan menormalisasi hubungan dengan Israel jika Trump memiliki waktu satu atau dua bulan lagi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia, normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel akan menjadi 'simbol ekstra yang penting' bagi pemerintahan Trump.

Sumber tersebut mengatakan, menantu Trump dan penasihat Gedung Putih Jared Kushner dan utusan khusus isu Israel-Palestina Avi Berkowitz yang bertugas sebagai negosiator Perjanjian Abraham sudah melakukan komunikasi intensif dengan Indonesia. Pejabat AS juga menjanjikan bantuan miliaran dolar AS apabila Indonesia bersedia menormalisasi hubungan dengan Israel.

"Kami sedang berbicara dengan mereka. Jika mereka siap, kami siap dan jika mereka siap maka kami akan dengan senang hati memberikan bantuan finansial lebih banyak dari yang kami lakukan," kata CEO US International Development Finance Corp Adam Boehler, tahun lalu.

Indonesia membantah spekulasi tersebut. Presiden Joko Widodo memberitahu Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa Indonesia tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel hingga negara Palestina berdiri.

Pejabat pemerintah Trump juga menggelar perbincangan 'menengah' dengan Oman dan sedikit kemajuan dengan Arab Saudi mengenai normalisasi hubungan dengan Israel. Butuh lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan dengan negara-negara itu.

"Saya berharap pemerintahan Joe Biden meraih kemajuan karena ini baik untuk semua orang, perdamaian bukan gagasan ideal Partai Republik, bukan gagasan ideal Partai Demokrat," kata salah satu pejabat pemerintah Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement