Rabu 20 Jan 2021 23:02 WIB

Pojok Kopi Indonesia Siap 'Gempur' China

Pojok Kopi menjadi sarana promosi produk kopi unggulan Indonesia.

Dubes RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun (kedua dari kanan) meresmikan Pojok Kopi di Shanghai, China, Rabu (20/1).
Foto: Dokumentasi KBRI Beijing
Dubes RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun (kedua dari kanan) meresmikan Pojok Kopi di Shanghai, China, Rabu (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Sebuah pojok kopi baru saja dibuka di Shanghai, China, Rabu (20/1). Pojok kopi ini bakal menjadi sarana promosi produk kopi unggulan Indonesia dari jenis rosbusta dan arabika. 

Pojok Kopi atau Jiku Kopi ini dibuka Duta Besar Republik Indonesia untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun. Ia berharap, Pojok Kopi ini, "Mampu berkontribusi aktif untuk mampu mendorong dan 'menggempur' pasar China dengan produk-produk andalan Indonesia, termasuk produk kopi."

"Sekecil apapun peluang yang ada, semoga dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar produk Indonesia di China melalui Shanghai," kata Djauhari dalam keterangan tertulis yang diterima Republika

Fasilitas ini berada di salah satu lahan di kantor Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Shanghai. Ini adalah hasil kerja sama ITPC dengan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Shanghai. Pembukaan Pojok Kopi ini dihadiri pula oleh kepala ITPC, Indra Prahasta, serta tim KBRI Beijing dan tim KJRI Shanghai.

Djauhari menyampaikan apresiasi atas berdirinya Pojok Kopi. Terlebih, fasilitas ini berlokasi salah satu kawasan perkantoran dan pusat perdagangan di Kota Shanghai, yaitu Shanghai Mart Tower. Tempat ini merupakan salah satu tempat promosi cukup terkenal bagi kalangan kantor perwakilan bisnis asing dan perusahaan-perusahaan China.

Diplomasi ekonomi dan diplomasi kuliner Indonesia diharapkan mampu menjadi motor penggerak utama untuk mengangkat potensi produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Upaya sinergis yang baik diharapkan mampu meningkatkan volume dan nilai ekspor Indonesia lebih tinggi lagi ke China. Tujuannya agar celah defisit perdagangan Indonesia dan China dapat dipersempit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement