Rabu 20 Jan 2021 20:18 WIB

Pedagang Daging Bekasi Mogok Jualan

Pedagang daging mogok jualan

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Muhammad Subarkah
Sejumlah lapak daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan tampak kosong. Para pedagang di pasar tersebut memutuskan mogok jualan selama tiga hari dari Rabu (20/1) hingga Jumat (22/1), menyusul adanya kenaikan harga komoditas tersebut.
Foto: Republika/Eva Rianti
Sejumlah lapak daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan tampak kosong. Para pedagang di pasar tersebut memutuskan mogok jualan selama tiga hari dari Rabu (20/1) hingga Jumat (22/1), menyusul adanya kenaikan harga komoditas tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pedagang daging sapi di Kota Bekasi mogok berjualan mulai hari ini, Rabu (20/1). Hal ini imbas dari mahalnya harga daging di tingkat pedagang. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Kota Bekasi, Abdul Iman, menuturkan, kebutuhan daging sapi per hari di Kota Bekasi kurang lebih ada 16 ton.

 

"Kebutuhan daging sapi per hari di Kota Bekasi kurang lebih 16 ton," kata Abdul, kepada wartawan, Rabu (20/1).

 

Abdul menuturkan, langkah pemkot dalam menghadapi aksi mogok pedagang daging sapi di antaranya adalah tetap membuka Rumah Pemotongan Hewan (RPH) meski tak ada aktivitas. 

 

"RPH Kota Bekasi tetap buka dan beroperasi seperti biasa meski tidak ada aktivitas pemotongan," jelas dia.

 

Selanjutnya pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk mengatasi kelangkaan daging segar di pasar tradisional.

 

Selain itu, lanjut Abdul, pihak pemkot akan berkoordinasi dengan Perum Bulog dan PT Pertani Indonesia untuk melakukan operasi pasar daging murah melalui Toko Tani Indonesia di beberapa lokasi.

 

"Kami akan koordinasi dengan Bulog, PT Pertani Indonesia, Toko Tani Indonesia untuk melakukan operasi pasar daging murah di beberapa lokasi," jelas dia.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement