Rabu 20 Jan 2021 17:20 WIB

Warga di Sekitar DAS Diminta Waspada Bencana

DAS merupakan area yang sangat rawan dengan bencana hidrometeorologi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan normalisasi saluran air setelah  direndam banjir di beberapa titik lokasi, Selasa (11/12).
Foto: Dok. Humas Pemkot Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan normalisasi saluran air setelah direndam banjir di beberapa titik lokasi, Selasa (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang meminta warga di sekitar daerah aliran sungai (DAS) lebih waspada. Hal ini karena musim penghujan berpotensi memunculkan berbagai bencana alam.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto mengatakan, DAS merupakan area yang sangat rawan dengan bencana hidrometeorologi. "Karena sebenarnya secara normatif daerah aliran sungai itu menjadi haknya sungai sehingga rawan semua," kata Alie di Kota Malang, Rabu (20/1).

Kota Malang dikenal sebagai area yang dekat dengan sungai terpanjang di Jawa Timur (Jatim), yakni Kali Brantas. Kali Brantas di Kota Malang terpecah menjadi tiga sungai, yakni Sungai Amprong, Sungai Metro, dan Sungai Bango. Hampir seluruh wilayah di Kota Malang berada di sekitar sungai-sungai tersebut.

Untuk menghindari bencana hidrometeorologi, warga sebelum menetap sebaiknya menghindari wilayah sekitar DAS. Jika sudah terlanjur mendirikan rumah di sekitar DAS, maka warga harus peka terhadap perubahan sungai.

"Kalau seandainya sungai sudah meluap atau ada tanda-tanda keruh, berarti di atas ada hujan. Berarti itu harus waspada. Kewaspadaan ini penting sekali. Kuncinya ini adalah waspada," jelasnya.

Selanjutnya, BPBD merekomendasikan Pemkot Malang untuk menyediakan rumah susun. Alie mengaku tidak mudah mencari solusi atas munculnya permukiman di sekitar DAS. Keberadaan permukiman tersebut dilatarbelakangi kebutuhan masyarakat.

Di sisi lain, BPBD Kota Malang bersama para pemangku kepentingan akan melakukan kajian risiko bencana. Lalu rencana pengurangan risiko bencana, termasuk kontinjensi atau proses identifikasi. Selanjutnya, juga akan menyusun rencana berdasarkan potensi bencana.

Alie juga mengungkapkan langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak luapan air pada saat hujan deras. Upaya-upaya tersebut, yakni penambahan sumur injeksi atau sumur resapan di sejumlah permukiman. 

Sumur resapan bertujuan untuk menampung air saat hujan deras. Dengan demikian, sumur ini diharapkan tidak menyebabkan luapan air berlebih sebelum masuk ke aliran drainase yang diarahkan ke sungai.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement