Rabu 20 Jan 2021 16:52 WIB

Masjid Birmingham Buka Pusat Vaksinasi Covid-19

Masjid di Birmingham membuka pusat vaksinasi untuk menjangkau penduduk yang rentan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Masjid di Birmingham
Masjid di Birmingham

IHRAM.CO.ID, BIRMINGHAM -- Para pakar kesehatan memperingatkan bahwa kelompok etnis minoritas harus diprioritaskan untuk imunisasi Covid-19. Atas dasar hal itulah, sebuah masjid di Birmingham, Inggris, membuka pusat vaksinasi untuk menjangkau penduduk yang lebih rentan.

Masjid lokal di Balsall tersebut akan membuka pusat vaksin di aula komunitasnya. Seperti dilaporkan Birmingham Live, imam dari Al Abbas Islamic Center di Clifton Road, Balsall Heath, memimpin jalan untuk mendorong yang lainnya agar menggunakan vaksin Covid-19. Bahkan, dia lebih dulu mencontohkan dengan menerima vaksin tersebut.

"Alhamdulillah! Menerima dosis pertama saya. #NoToFakeNews #YesToVaccine," tulis Imam Sheikh Nuru Mohammed saat mengunggah foto ketika menerima suntikan vaksin tersebut di Twitter, dilansir di laman About Islam, Rabu (20/1).

Pusat vaksinasi tersebut akan dibuka pada Kamis (21/1). Pengurus masjid, Haider Hudda, mengatakan bahwa komite kepemimpinan di tempat tersebut, yang dipandu oleh para ahli medis, ingin memainkan peran mereka dalam membantu pengguliran vaksin tersebut dan masyarakat setempat.

"Kami mengambil keputusan untuk melindungi jamaah, keluarga mereka, dan komunitas kami," kata Hudda.

Ia melanjutkan, bahwa masjid tersebut memiliki banyak jamaah yang tinggal dalam rumah tangga multi-generasi atau yang secara klinis rentan. Sehingga, pihak masjid berpikir risiko bagi mereka dari interaksi tambahan itu sangat besar. Di belakang pusat Islam tersebut terdapat kompleks perumahan dengan penduduk lanjut usia dan itu merupakan alasan lain untuk menghindari risiko.

"Kemudian varian baru telah datang dan setelah kami mempertimbangkan pro dan kontra, kami menyadari risikonya terlalu besar untuk dibuka dulu. Meskipun kami aman Covid-19 dan mengambil setiap tindakan di dalam masjid, orang-orang masih harus pergi ke dan dari sini dan mengambil risiko interaksi seperti itu," tambahnya.

Hudda juga mendorong orang-orang yang memiliki kepedulian pribadi tentang vaksin tersebut untuk mendapatkan informasi fakta dari para ahli medis tepercaya. Menurutnya, pihaknya terbuka dan transparan dengan komunitas mereka. Satuan tugas medis mereka, termasuk dokter setempat, selalu tersedia untuk menjawab kekhawatiran dan memberikan pembaruan rutin tentang pandemi.

"Mereka telah menjawab banyak pertanyaan pribadi dan spesifik dan sangat berhati-hati untuk menyampaikan pesan tentang keamanan vaksin," ujarnya.

Berbagai kelompok Muslim telah memimpin kampanye untuk mendorong orang-orang agar menggunakan vaksin dan melindungi nyawa. Awal bulan ini, British Islamic Medical Association (BIMA) menyetujui vaksin Oxford/AstraZeneca untuk Covid-19 bagi Muslim.

Pada Desember 2020 lalu, BIMA juga memperkenankan vaksin Pfizer/BioNTech untuk komunitas Muslim. Mereka mengkonfirmasikan bahwa tidak ada produk hewani dalam vaksin tersebut. Di level lain, para cendekiawan dari beberapa seminari Islam paling berpengaruh di Inggris juga telah mengeluarkan fatwa yang mengatakan bahwa vaksin baru Pfizer BioNTech Covid-19 adalah halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement