Rabu 20 Jan 2021 16:45 WIB

Pemkab Banyumas Operasionalkan 6 TPST

TPST dikelola oleh KSM dan BUMDes.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Sampah di TPST. ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Sampah di TPST. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas secara resmi mengoperasikan enam unit Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang baru selesai dibangun. Keberadaan TPST ini, menambah jumlah TPST yang sudah dioperasikan di Banyumas.

"Dengan demikian, tidak ada masalah lagi hal pengelola sampah,'' kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas Junaidi, Rabu (20/1).

Baca Juga

Menurutnya, pengoperasian TPST ini tidak langsung ditangani oleh Pemkab. Melainkan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan BUMDes. Mereka yang nantinya akan mengelola masalah sampah. Mulai dari pengambilan sampah di rumah-rumah warga, pemilahan, hingga penjualan produk dari sampah.

Menurutnya, pembangunan keenam TPST tersebut dibiayai anggaran dari APBN. Lokasi TPST berada di Desa Rempoah Kecamatan Baturraden, Cilongok, Pekuncen, Banyumas, Rawalo dan Sokaraja. ''Dengan pengoperasian TPST, tidak ada lagi sampah yang dibuang di TPA. Semua dikumpulkan dan diolah di TPST,'' katanya.

Pengoperasian TPST ini, sebelumnya ditandai dengan penyerahan operasional TPST oleh Bupati Banyumas Achmad Husein pada KSM dan BUMDes. ''Pengolahan sampah melalui TPST ini, merupakan cara yang  paling efektif dibandingkan dengan cara lain. Apalagi karena keberadaan TPA sampah seringkali mendapat penolakan masyarakat,'' katanya.

Bupati menyatakan, di masing-masing TPST yang dioperasikan, sudah disediakan 3 mesin pengolah. Antara lain, mesin pencacah, pemilah, dan pengolah residu. ''Dengan demikian, KSM maupun BUMDes bisa mengelola sampah dengan menggunakan ketiga mesin tersebut,'' katanya.

Dengan menggunakan mesin pemilah, pekerja TPST bisa memilah sampah organik dan sampah plastik. Sampah organik diolah menjadi  kompos atau dijadikan makanan magot yang memiliki nilai ekonomi, sedangkan sampah plastik bisa didaur ulang.

''Sisanya yang sudah tidak dapat diolah, baru dibakar,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement