Rabu 20 Jan 2021 14:40 WIB

CIPS: Fluktuasi Harga Pangan Sudah Harus Diwaspadai

Kenaikan harga di beberapa komoditas pangan dipicu oleh peningkatan jumlah permintaan

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pasar Tradisional
Foto: kabartop.com
Pasar Tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Research Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengatakan, pemerintah harus mewaspadai fluktuasi harga pangan yang berlangsung sejak akhir tahun lalu, terutama pada komoditas pokok. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan komoditas pangan di pasar untuk membuat harganya terjangkau, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Ia menuturkan, berdasarkan pengamatan CIPS, data bulan Desember 2020 menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan harga di beberapa komoditas tertentu. "Kenaikan terjadi pada komoditas beras. Sedangkan penurunan harga terjadi pada komoditas daging sapi, telur, dan bawang merah," kata Felippa dalam keterangan resminya, Rabu (20/1).  

Baca Juga

Ia mengatakan, mengacu pada laporan BPS, fluktuasi harga komoditas pada bulan Desember menyebabkan inflasi pada bulan Desember sebesar 0,45 persen secara bulanan. Lebih lanjut, BPS juga menuturkan, inflasi pada bulan ini utamanya disebabkan karena kenaikan cabai merah yang menyumbang 0,12 persen dan telur ayam ras sebesar 0,06 persen.

Felippa menjelaskan, kenaikan harga di beberapa komoditas ini dipicu peningkatan jumlah permintaan yang disebabkan  Natal dan tahun baru. Sedangkan penurunan harga di beberapa komoditas lainnya disebabkan masuknya masa panen di sejumlah sentra produksi di akhir tahun.

Harga daging sapi berada di posisi Rp 143.985 per kg, cukup stabil tinggi menjelang perayaan Natal dan tahun baru. Tingginya harga daging sapi juga turut menyumbang inflasi pada bulan Desember.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement