Selasa 19 Jan 2021 21:41 WIB

UE akan Berbagi Kelebihan Vaksin dengan Negara Miskin

UE telah mendapatkan hampir 2,3 miliar vaksin Covid-19.

UE akan Berbagi Kelebihan Vaksin dengan Negara Miskin. Penghuni panti jompo berusia sembilan puluh dua tahun Gertrud Vogel mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, Minggu, 27 Desember 2020. Pengiriman pertama vaksin virus corona yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer telah tiba di seluruh Uni Eropa , dan pihak berwenang mulai memvaksinasi orang yang paling rentan dalam upaya terkoordinasi pada hari Minggu.
Foto: AP/Martin Meissner
UE akan Berbagi Kelebihan Vaksin dengan Negara Miskin. Penghuni panti jompo berusia sembilan puluh dua tahun Gertrud Vogel mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, Minggu, 27 Desember 2020. Pengiriman pertama vaksin virus corona yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer telah tiba di seluruh Uni Eropa , dan pihak berwenang mulai memvaksinasi orang yang paling rentan dalam upaya terkoordinasi pada hari Minggu.

IHRAM.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) ingin membentuk mekanisme yang memungkinkan pembagian kelebihan vaksin Covid-19 dengan negara-negara tetangga yang lebih miskin dan Afrika, yang merupakan sebuah langkah yang dapat melemahkan skema global yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dengan populasi 450 juta jiwa, UE telah mendapatkan hampir 2,3 miliar vaksin Covid-19 dan kandidat vaksin dari enam perusahaan. Namun, meskipun sebagian besar masih memerlukan persetujuan dari otoritas kesehatan.

Baca Juga

"Kami sedang bekerja dengan negara anggota untuk mengusulkan mekanisme Eropa untuk berbagi vaksin di luar perbatasan kami," kata Komisaris Kesehatan UE Stella Kyriakides kepada anggota parlemen UE, Selasa (19/1).

Dia menekankan mekanisme tersebut akan memfasilitasi pemberian vaksin ke negara-negara miskin sebelum COVAX beroperasi penuh, mengacu pada skema global yang dipimpin bersama oleh WHO dan dibentuk tahun lalu untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin Covid-19 di seluruh dunia.

COVAX sudah beroperasi tetapi sejauh ini berjuang untuk mengamankan vaksin. Fasilitas itu mengumumkan pada bulan Desember kesepakatan untuk hampir 2 miliar dosis. Namun, bagian terbesar dari suntikan ini telah dijaminkan oleh pembuat vaksin di bawah perjanjian yang tidak mengikat karena COVAX saat ini kekurangan uang untuk memesannya terlebih dahulu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement