Selasa 19 Jan 2021 21:05 WIB

Jenazah Kapten Didik Gunardi Disemayamkan di Bekasi Besok

Jenazah Kapten Didik Gunardi akan disolatkan di Bekasi sebelum dibawa ke Pekalongan.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jenazah salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182, yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) lalu, Kapten Didik Gunardi sudah teridentifikasi. Sedianya, jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga di kediaman Kapten Didik di Kota Bekasi, pada Rabu, 20 Januari 2021.

"Rabu diberangkatkan menuju ke Bekasi, karena pihak keluarga minta untuk transit sebentar di rumahnya, dan warga Bekasi pengin menyolatkan disana. Abis dari situ langsung ke Pekalongan," kata Kakak kandung Kapten Didik, Inda Gunawan, kepada wartawan, Selasa (19/1).

Meski berduka lantaran kehilangan sang adik untuk selamanya, namun Inda mengaku lega lantaran jenazah adiknya bisa ditemukan. "Alhamdulillah, merasa bersyukur sekali, yang penting kan udah teridentifikasi," ungkapnya.

Kapten Didik Gunardi (49) merupakan pilot maskapai NAM Air yang menjadi penumpang dalam pesawat naas Sriwijaya Air SJ-182.

Didik ingin membawa pesawat NAM dari Bandara Supadio Pontianak ke Surabaya pada Ahad (10/1) pagi atau keesokan harinya.

Sebelum bergabung di NAM Air, Didik pernah menjadi penerbang di Merpati Airlines, maskapai perintis milik Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pada 2014, saat Merpati dinyatakan pailit dan mempersilahkan para karyawannya keluar, barulah ia mendaftar di NAM Air.

Bagi Inda, adiknya adalah sosok kebanggaan keluarga bahkan di kampung halamannya, dia menjadi pilot pertama. “Satu Pekalongan, cuma dia satu-satunya pilot mungkin sampai sekarang ya,” kata Inda.

Kini, ia dan pihak keluarga telah ikhlas menerima kenyataan bahwa adik kesayangannya itu telah pergi meninggalkan dunia untuk selamanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement