Selasa 19 Jan 2021 20:30 WIB

Indonesia Importir Terbesar Vaksin Buatan Cina

Indonesia memesan 125 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac

Pekerja menurunkan boks berisi vaksin COVID-19 dari truk ke gedung penyimpanan, setibanya vaksin COVID-19 Sinovac di Banda Aceh, Indonesia, 12 Januari 2021. Indonesia berencana menjalankan program vaksinasi COVID-19 untuk kesehatan medis Pekerja mulai 14 Januari 2021, sebagai langkah awal program vaksinasi di Indonesia.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pekerja menurunkan boks berisi vaksin COVID-19 dari truk ke gedung penyimpanan, setibanya vaksin COVID-19 Sinovac di Banda Aceh, Indonesia, 12 Januari 2021. Indonesia berencana menjalankan program vaksinasi COVID-19 untuk kesehatan medis Pekerja mulai 14 Januari 2021, sebagai langkah awal program vaksinasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Indonesia menjadi negara importir terbesar vaksin COVID-19 buatan Cina hingga order per Januari 2021.

Indonesia memesan 125 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac, sedangkan Brazil di peringkat kedua dengan 100 juta dosis, demikian survei Global Times, Selasa (19/1).

Dalam survei tersebut, media yang dikelola partai berkuasa di Cina itu jumlah pemesanan vaksin Sinovac lebih besar dibandingkan Sinopharm.

Selain Indonesia dan Brazil, Sinovac juga diimpor oleh Chile sebanyak 60 juta dosis, Turki (50 juta), Filipina (25 juta), Malaysia (14 juta), Hong Kong (7,5 juta), Thailand (2 juta), dan Ukraina (1,91 juta).

Sementara Mesir menjadi negara terbesar importir vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm sebanyak 40 juta dosis.

Disusul kemudian Argentina (38 juta), Maroko (10 juta), Arab Saudi (3 juta), Pakistan (1,2 juta), Serbia (1 juta), Peru (1 juta), Hungaria (1 juta), dan Senegal (200 ribu).

"Industri vaksin Cina memasuki era keemasan karena vaksin COVID-19 Cina makin populer di pasar internasional," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Vaksin China (CVIA) Feng Duojia.

Di Cina terdapat 18 industri vaksin yang akan memaksimalkan kapasitas produksinya. Sinopharm akan meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 1 miliar dosis pada 2021. Demikian halnya dengan Sinovac juga akan menambah kapasitas produksinya hingga 1 miliar dosis.

"Pasar internasional punya standar mutu yang sangat tinggi. Sebelum muncul pandemi COVID-19, di Cina hanya ada empat perusahaan yang mendapatkan persetujuan masuk pasar internasional," ujar Feng dikutip Economic Daily.

Sampai saat ini Indonesia sudah menerima tiga kali pengiriman vaksin dari Sinovac. Terakhir Indonesia menerima 15 juta dosis vaksin dalam bentuk curah dari Sinovac pada Selasa (12/1).

"Pengiriman bentuk bulk (curah) dalam kontainer berpendingin khusus, nantinya akan dikembangkan dan dikemas lebih lanjut oleh Biofarma (mitra Sinovac di Indonesia),” kata Wakil Duta Besar RI untuk Cina Dino Kusnadi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement