Selasa 19 Jan 2021 16:40 WIB

Pasien Covid-19 Tunggu 2 Hari untuk Dapat Ruang Isolasi RS

Setiap pekan ada lima sampai sepuluh pasien Covid-19 di Jabodetabek yang perlu RS

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Hiru Muhammad
Petugas merapikan tempat tidur untuk pasien COVID-19 berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala), di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/1/2021). Pemerintah Kota Bekasi menambah dua ruang isolasi dengan 50 tempat tidur untuk mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Petugas merapikan tempat tidur untuk pasien COVID-19 berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala), di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/1/2021). Pemerintah Kota Bekasi menambah dua ruang isolasi dengan 50 tempat tidur untuk mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 di Kota Bekasi semakin menipis. Angka itu seiring dengan peningkatan jumlah kasus yang terus bertambah setiap harinya.

Kepala Divisi Kesehatan Cahaya Foundation, Eka Diah Purwanti, yang bergerak di bidang kesehatan di Kota Bekasi menuturkan, setiap pekan ada lima sampai sepuluh pasien Covid-19 di Jabodetabek yang minta dicarikan rumah sakit (RS)."Mereka minta dicarikan ruang rawat pasien Covid. Kami berupaya nge-link ke rumah sakit lewat rekanan yang sudah bekerjasama dengan kami. Karena kan banyak rumah sakit yang pasiennya membludak ya," tutur Eka saat dihubungi, Selasa (19/1).

Dia menerangkan, pasien bahkan ada yang harus menunggu hingga dua hari untuk mendapatkan isolasi di ruang perawatan. Pihaknya, membantu pasien untuk mencarikan ruangan sampai dapat."Kami tetap berusaha mencarikan sampai dapat. Kemarin di Tambun (Kabupaten Bekasi) nunggu dua hari, ditempatkan di sekitar situ juga," kata dia.

Adapun, kata Eka, bagi pasien yang masih bisa dirawat atau menjalani isolasi mandiri di rumah akan tetap dipantau oleh pihak puskesmas. Pihaknya juga menyediakan tabung oksigen apabila diperlukan oleh pasien yang membutuhkan.  "Kalau yang masih bisa bertahan, dirawat di rumah dengan fasilitas tabung oksigen. Biasanya dari puskesmas yang kasih. Atau dari kami," ujarnya.

Namun, apabila kondisi pasien Covid-19 bertambah parah maka mau tidak mau harus mencari rujukan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). "Kalau kondisi bertambah parah. Apapun yang terjadi tetap harus ke IGD," katanya.

Adapun, Cahaya Foundation adalah sebuah lembaga yang membantu pemerintah di bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan bagi masyarakat yang tidak mampu yang berdomisili di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.  Eka mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan rumah sakit swasta dan pemerintah di wilayah tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement