Selasa 19 Jan 2021 16:18 WIB

Polda DIY Mulai Aplikasikan GeNose C19

Selain mudah diaplikasikan hasilnya bisa cepat diketahui.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Alat deketsi covid-19 bernama GeNose C19 tersimpan di Kantor Kemenko PMK saat penyerahan dari Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Kamis (7/1). Kementerian Riset dan Teknologi menghibahkan satu unit GeNose C19 yang merupakan karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Kemenko PMK untuk disosialisasikan dan dimanfaatkan secara masif oleh seluruh masyarakat Indonesia guna mendeteksi COVID-19. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Alat deketsi covid-19 bernama GeNose C19 tersimpan di Kantor Kemenko PMK saat penyerahan dari Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Kamis (7/1). Kementerian Riset dan Teknologi menghibahkan satu unit GeNose C19 yang merupakan karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Kemenko PMK untuk disosialisasikan dan dimanfaatkan secara masif oleh seluruh masyarakat Indonesia guna mendeteksi COVID-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN --  Alat GeNose C19 telah tiba di Polda DIY akhir Desember 2020 lalu. Kini, alat yang diharap mampu mendeteksi cepat paparan Covid-19 itu sudah diaplikasikan terhadap anggota-anggota yang masuk kerja.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto mengatakan, ini pertama kalinya Polda DIY menggunakan alat GeNose C19. Dari dua alat, satu digunakan di RS Bhayangkara dan satu untuk Satker Biddokkes Polda DIY.

"Alat tersebut nantinya akan digunakan untuk mengecek anggota-anggota Polri, terpapar atau tidak Covid-19," kata Yulianto, beberapa waktu lalu.

Kaur Yankes Biddokkes Polda DIY, Penata Sulistyawati menyampaikan, alat GeNose C19 ini memang sangat membantu dalam mendeteksi Covid-19. Pasalnya, selain mudah diaplikasikan hasilnya bisa cepat diketahui.

Cara kerjanya dengan menghembuskan napas ke kantong udara, kemudian kantong dipasangkan ke alat deteksi GeNose. Lalu, hasilnya sudah dapat segera diketahui melalui aplikasi yang sudah terpasang di komputer.

Menurut Sulis, alat ini hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit dari pengambilan sampel napas hingga ke luar hasilnya. Keterangan UGM selaku pembuatnya, alat ini memiliki akurasi sekitar 85-95 persen.

"Sebelum dilakukan pengecekan dengan Genose C19 seseorang diwajibkan melakukan puasa sekitar satu jam agar alat tersebut dapat maksimal mendeteksi partikel udara yang dihembuskan," kata Sulis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement