REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- The National Football League mencatat sejarah baru dengan mengangkat seorang Muslim sebagai kepala pelatih. Robert Saleh ditunjuk sebagai kepala pelatih untuk New York Jets. Dengan penunjukkan itu, Saleh menjadi kepala pelatih Muslim pertama di NFL.
"Itu adalah sesuatu yang menunjukkan keragaman bangsa kita yang tumbuh, inklusi yang kita coba capai di semua tingkat masyarakat kita. Dan saya pikir itu pertanda yang sangat positif," kata direktur komunikasi nasional untuk Dewan Hubungan Amerika-Islam, Ibrahim Hooper, seperti dilaporkan AP News, dilansir di laman About Islam, Senin (18/1).
Saleh merupakan seorang putra yang lahir dari orang tua asal Lebanon. Pria berusia 41 tahun itu dibesarkan di pinggiran Kota Detroit di Dearborn, Michigan, yang merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di Amerika Serikat per kapita.
Saleh mencapai kesepakatan dengan ketua dan CEO the Jets, Christopher Johnson, presiden Hymie Elhai, dan manajer umum Joe Douglas. Ia akan diperkenalkan pekan depan oleh the Jets.
Peran barunya itu akan menjadi inspirasi bagi banyak pemuda Muslim. Direktur eksekutif CAIR cabang New Jersey, Selaedin Maksut, mengatakan, sebagai pelopor dalam dunia olahraga, Saleh akan menjadi inspirasi bagi banyak pemuda Muslim Amerika.
Selain dampak positif yang akan dia berikan pada Muslim, kata dia, kehadiran Saleh di lapangan dan di layar akan mengingatkan seluruh Amerika bahwa Muslim adalah bagian dari tatanan bangsa itu dan dengan bangga berkontribusi pada masyarakat.
"Ini langkah untuk merobohkan tembok dan membangun jembatan. Selamat datang di Jersey, saudara!" ujar Maksut.
Saleh disebut-sebut menjadi orang Arab Amerika ketiga yang menjadi kepala pelatih di NFL. Dia mengikuti jejak Abe Gibron, yang memimpin Chicago dari 1972-74, dan Rich Kotite, yang melatih Eagles (1991-94) dan Jets (1995-96). Saleh juga mencatatkan diri sebagai kepala pelatih NFL aktif keempat yang merupakan minoritas.
"Robert Saleh telah membuat sejarah di lapangan. Sekarang dia merobohkan penghalang di halaman belakang kami sendiri. Selamat, Pelatih!" kata Walikota New York, Bill de Blasio, melalui unggahan di Twitter pada Jumat malam lalu.
Gelandang ofensif Lions, Oday Aboushi, turut mengomentari soal penunjukkan Saleh tersebut. Seorang Muslim yang pernah bermain di NFL selama delapan musim, termasuk dua musim pertamanya bersama the Jets, ini mengatakan bahwa Saleh hanyalah pelopor bagi banyak pelatih yang beragama Islam. Hal itu menurutnya untuk memberi tahu bahwa Muslim memiliki kesempatan untuk menjadi kepala pelatih.
"Dia menunjukkan kepada mereka bahwa Anda memiliki kesempatan untuk menjadi koordinator pertahanan, Anda memiliki kesempatan untuk tumbuh dan memiliki pekerjaan di tingkat profesional," kata Aboushi.
"Selama Anda profesional dan bersemangat seperti dia, saya pikir banyak orang akan memandangnya sebagai pelopor. Sejauh semua orang merasa mereka bisa melakukannya sendiri dan itu adalah mimpi yang bisa dicapai," tambahnya.
NFL sebenarnya sudah memiliki banyak pemain Muslim aktif yang mencapai impian mereka dan menginspirasi generasi muda. Mereka di antaranya, Ameer Abdullah yang bermain untuk Minnesota Vikings, Oday Aboushi yang saat ini bersama Detroit Lions, Mohamed Sanu yang saat ini bermain untuk San Francisco 49ers, dan Muhammad Wilkerson yang saat ini menjadi agen bebas.
Pemain lainnya termasuk Hamza Abdullah, mantan safety player untuk Cleveland Browns, Husain Abdullah yang bermain dengan Minnesota Vikings, Az-Zahir Hakim di St. Louis Rams, Ryan Harris dan lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
