Selasa 19 Jan 2021 14:41 WIB

Amankan Vaksin, Sri Mulyani Sebut Indonesia Beruntung

Pemerintah membuka kemungkinan penambahan jenis vaksin lain, termasuk produk lokal.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Vaksinator menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Puskesmas Mataram, NTB, Selasa (19/1). Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, Indonesia merupakan negara yang beruntung. Sebab, Indonesia kini sudah memiliki akses ke beberapa vaksin Covid-19 untuk masyarakat yang akan dibagikan secara gratis.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Vaksinator menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Puskesmas Mataram, NTB, Selasa (19/1). Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, Indonesia merupakan negara yang beruntung. Sebab, Indonesia kini sudah memiliki akses ke beberapa vaksin Covid-19 untuk masyarakat yang akan dibagikan secara gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, Indonesia merupakan negara yang beruntung. Sebab, Indonesia kini sudah memiliki akses ke beberapa vaksin Covid-19 untuk masyarakat yang akan dibagikan secara gratis.

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, Sri menjelaskan, vaksinasi akan dilakukan ke seluruh masyarakat Indonesia di berbagai daerah secara gratis. Kebijakan ini diambil untuk mencapai tingkat kekebalan tubuh terhadap virus corona atau kerap disebut sebagai herd immunity.

Baca Juga

"Kita beruntung sudah bisa secure (mengamankan) suatu jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk Indonesia mendapatkan herd immunity," tuturnya dalam rapat dengan Komite IV DPD RI secara virtual pada Selasa (19/1).

Meski sudah memesan beberapa vaksin, Sri membuka kemungkinan penambahan jenis vaksin lain. Hal ini tergantung pada seberapa mampu pemerintah mengamankan pasokan vaksin yang bersumber dari banyak negara, termasuk produksi lokal.

Kompetisi untuk mendapatkan vaksin kini sangat tinggi. Seluruh belahan dunia membutuhkan vaksin, sedangkan produksinya terbatas. Merujuk pada pernyataan pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sri menyebutkan, permasalahan vaksin dapat menjadi krisis moral dunia. Pasalnya, negara kaya dapat memberikan vaksin secara gratis ke seluruh penduduknya, sedangkan banyak juga negara miskin yang tidak mendapatkan alokasi.

Tantangan vaksinasi tidak berhenti di situ. Sri mengatakan, kemungkinan penularan Covid-19 masih akan terus terjadi di dunia meskipun vaksin sudah diberikan. "Kemungkinan masih ada jika di dunia belum tuntas menyelesaikan masalah pandemi," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement