Selasa 19 Jan 2021 11:31 WIB

Ini Penjelasan Tim Uji Klinis Soal 25 Relawan Positif Covid

Sebanyak 25 dari 1.620 relawan uji klinis vaksin Sinovac dinyatakan positif Covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Petugas kesehatan mendampingi sejumlah relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan mendampingi sejumlah relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 25 orang relawan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac dari total 1.620 orang relawan dinyatakan positif Covid-19, yang terdiri dari kelompok vaksin 7 orang dan kelompok placebo 18 orang. Seluruh relawan yang positif Covid-19 mengalami gejala ringan, namun tidak sampai harus dirawat di rumah sakit.

Manager Penelitian Lapangan, Eddy Fadliana mengatakan sebanyak 25 orang yang positif Covid-19 mengalami gejala atau sakit ringan pascaimunisasi vaksin kedua tiga bulan terakhir. Efikasi vaksin Covid-19 Sinovac asal Cina sendiri mencapai 65,3 persen.

Baca Juga

"Penelitian Agustus, September dan Oktober setelah imunisasi kedua dipantau 1.620 berapa yang sakit dari kelompok vaksin dan placebo. Dari kelompok vaksin ada 7 dari placebo 18. Setelah dihitung efikasinya 65,3 persen," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (19/1).

Ia melanjutkan, relawan yang positif Covid-19 berasal dari kelompok vaksin mengalami gejala ringan seperti demam, batuk, sakit perut, diare dan hilang penciuman. Eddy menegaskan, keberadaan vaksin Covid-19 tidak mencegah virus 100 persen.

"Efikasi dan efektif (vaksin) beda. Efikasi hasil penelitain 65,3 persen, di masyarakat akan berbeda bisa tinggu kalau lingkungannya baik dan disiplin. Walaupun efikasi bagus 95 persen tapi masyarakat gak disiplin tetap gak efektif," katanya.

Ia mengungkapkan, kemanjuran vaksin Covid-19 akan terlihat seusai target 70 persen dari total populasi masyarakat Indonesia telah divaksin. Hal itu akan memperlihatkan berapa jumlah kejadian yang muncul. "Berapa kejadian, turun enggak. Itu yang real," katanya.

Eddy mengatakan, relawan kelompok vaksin yang positif Covid-19 ditengarai terpapar karena kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, saat ini penyebaran Covid-19 sedang tinggi termasuk pada klaster keluarga.

"Terpapar Covid-19, dia tidak menunjukkan gejala ringan yang kena enggak sampai dirawat atau berat. Ini hal wajar, gak ada imunisasi yang melindungi 100 persen, tergantung keganasan virus, daya tubuh saat itu dan  ditambah kekebalan vaksin," katanya.

Ia mengatakan, mereka yang divaksin Covid-19 sebanyak 65 persen akan terlindungi dan 35 persen dapat terpapar namun dengan gejala ringan. Hal tersebut berbeda jauh dengan mereka yang tidak divaksin tiga kali lipat dapat terpapar Covid-19.

Oleh karena itu, Eddy mengingatkan agar mereka yang divaksin Covid-19 tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia melanjutkan, saat ini yang sudah dianalisis perkembangan relawan uji klinis vaksin yaitu kelompok vaksin sedangkan kelompok placebo masih dianalisis.

photo
Indonesia mengimpor vaksin Covid-19 dari berbagai produsen vaksin dunia. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement