Selasa 19 Jan 2021 08:27 WIB

Serbu Capitol, Wanita Ini Mau Jual Laptop Pelosi ke Rusia?

Komputer jinjing ketua House AS Nancy Pelosi hilang saat Capitol Hill diserbu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Pro-Trump protesters react amidst a cloud of tear gas during clashes with Capitol police at a rally to contest the certification of the 2020 U.S. presidential election results by the U.S. Congress, at the U.S. Capitol Building in Washington, U.S, January 6, 2021. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: X90052
Pro-Trump protesters react amidst a cloud of tear gas during clashes with Capitol police at a rally to contest the certification of the 2020 U.S. presidential election results by the U.S. Congress, at the U.S. Capitol Building in Washington, U.S, January 6, 2021. REUTERS/Shannon Stapleton

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) sedang mencari perempuan yang mengambil laptop dari kantor ketua House of Representative Nancy Pelosi selama penyerbuan ke Capitol Hill. FBI sudah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Riley June Williams, Ahad (17/1).

Namun untuk saat ini Riley June Williams tidak didakwa pasal pencurian,tapi hanya masuk dengan ilegal ke Capitol Hill dan mengganggu ketertiban umum.

Baca Juga

Pada Selasa (19/1), The Guardian melaporkan FBI mengatakan menerima telepon dari orang yang mengaku mantan kekasih Williams. Penelpon tersebut mengaku melihat video yang menunjukkan Williams mengambil komputer atau hard driver dari kantor Pelosi. Ia menuduh Williams itu ingin mengirim perangkat tersebut ke temannya di Rusia untuk dijual ke badan intelijen negara itu.

Namun rencana tersebut gagal maka kini kemungkinan Williams masih memiliki perangkat tersebut atau menghancurkannya  FBI mengatakan masalah ini masih dalam penyelidikan.

Pada 8 Januari lalu kepala staf Pelosi, Drew Hammill mengkonfirmasi ada laptop yang diambil dari ruang pertemuan. "(Tetapi) laptop itu hanya digunakan untuk presentasi," katanya.

Williams tinggal bersama ibunya di Harrisburg, Pennsylvania. Pada stasiun televisi ITV, ibunya mengatakan Williams tiba-tiba tertarik pada politik Donald Trump dan 'pesan-pesan sayap kanan'.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement