Senin 18 Jan 2021 22:30 WIB

Trump Sanksi ke China, Trump Bikin Rugi Amerika

Produsen mobil global menutup perakitan karena kekurangan semikonduktor global.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Senjata Makan Tuan, Sanksi Trump ke China Rugikan Amerika (Foto: REUTERS/Tom Brenner)
Senjata Makan Tuan, Sanksi Trump ke China Rugikan Amerika (Foto: REUTERS/Tom Brenner)

Produsen mobil global menutup perakitan karena kekurangan semikonduktor global. Ternyata, salah satu penyebabnya ialah tindakan Administrasi Trump terhadap pabrik chip utama di China.

Kekurangan pasokan itu berisiko terjadi berbulan-bulan, sebagaimana informasi yang Warta Ekonomi himpun dari Reuters, Senin (18/1/2021). Akibatnya, sejumlah produsen mobil pun terdampak; Ford, Subaru, Toyota membatasi produksi di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, "Produsen mobil yang terpengaruh juga termasuk Volkswagen, Nissan, dan Fiat Chrysler Automobiles.

Baca Juga: Mengapa WhatsApp Tunda Kebijakan Baru? Ternyata Karena ....

Baca Juga: Tahun Pandemi, Mercedes Benz Catat Penjualan 2.226 Unit Mobil Penumpang

Masalah keterbatasan pasokan chip terjadi karena produsen mobil harus bersaing ketat dengan industri elektronik konsumen yang pasarnya luas--laptop, gim, dan produk lain.

Apalagi, konsumen juga lebih banyak membeli mobil daripada prediksi para pejabat industri otomotif. "Itu semakin menekan pasokan," begitu kata pejabat industri.

Ternyata, keterbatasan pasokan itu berkaitan dengan kebijakan Presiden Donald Trump yang bertujuan membatasi ekspor teknologi ke China.

Salah satu produsen mobil memindahkan produksi chip dari SMIC--yang terkena pembatasan AS--ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) di Taiwan. "Pada akhirnya, hal itu menciptakan pemesanan berlebih," ujat salah satu narasumber.

Pemasok mobil mengonfirmasi, TSMC tak bisa memenuhi permintaan. "Aspek sistemik dari krisis ini memusingkan kami. Dalam beberapa kasus, kami menemukan pemasok alternatif sehingga kami tak hanya mengandalkan TSMC, namun, produsen itu tak punya kapasitas besar," aku salah satu eksekutif pemasok yang meminta syarat anonim.

Selain karena pembatasan ekspor teknologi ke China, Administrasi Trump juga melarang Huawei membeli chip yang produksinya melibatkan teknologi AS.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement