Senin 18 Jan 2021 22:07 WIB

OJK: Kredit UMKM Sumsel Stagnan

Porsi kredit UMKM dalam tiga tahun terakhir di Sumsel sekitar 30 persen.

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK Regional 7 mengatakan, pertumbuhan kredit UMKM di Sumatra Selatan terbilang stagnan dalam tiga tahun terakhir.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK Regional 7 mengatakan, pertumbuhan kredit UMKM di Sumatra Selatan terbilang stagnan dalam tiga tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pertumbuhan kredit perbankan untuk sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perbankan di Sumatra Selatan cenderung stagnan selama tiga tahun terakhir.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumatra Bagian Selatan Untung Nugroho mengatakan, besaran penyaluran kredit UMKM tidak terlepas dari daya serap para pelaku UMKM. "Daya serap kredit UMKM itu harus diciptakan dan itu bukan tugas bank sebetulnya," kata Untung di Palembang, Senin (18/1).

Baca Juga

Berdasarkan data OJK Regional 7 Sumatra Bagian Selatan, porsi kredit UMKM per November 2020 sebesar 31,5 persen atau senilai Rp 27,1 triliun terhadap total kredit di Sumsel yang senilai Rp 86,1 triliun.

Angka tersebut tak jauh berbeda dibandingkan dua tahun sebelumnya. Di mana pada 2019, porsi kredit UMKM sebesar 32,3 persen dengan nilai mencapai Rp 27,7 triliun. Sementara pada 2018, kontribusi kredit UMKM sebesar 31,9 persen atau senilai Rp 26,4 triliun.

Untung mengatakan, kebutuhan UMKM terhadap pembiayaan bakal meningkat manakala sektor riil membaik. Oleh karena itu, agar UMKM berkembang maka perlu kerja sama seluruh pihak, terutama pemerintah.

"Yang bertugas agar UMKM berkembang adalah pemerintah, jika usahanya maju maka mereka pasti butuh pembiayaan dari bank," kata Untung.

Menurut Untung, penyaluran kredit UMKM di Sumsel paling banyak dilakukan oleh bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara). Sementara kredit UMKM yang disalurkan bank swasta di provinsi itu hanya senilai Rp 7,2 triliun per November 2020.

Himbara memiliki kekuatan berupa jaringan kantor bank yang lebih luas dibanding bank swasta, sehingga bisa menjangkau UMKM dengan leluasa. Salah satu bank BUMN yang kreditnya didominasi sektor UMKM adalah Bank BRI Kantor Cabang Palembang.

Wakil Pemimpin Wilayah BRI Palembang Fajar S Pramono mengatakan, perusahaan telah menyalurkan kredit UMKM senilai Rp 24,6 triliun sepanjang tahun 2020. "Angka itu mencapai 80,57 persen dari total penyaluran kredit BRI Kanwil Palembang yang senilai Rp 30,6 triliun," kata Fajar.

Fajar memaparkan kredit UMKM itu tidak hanya disalurkan untuk Sumsel, melainkan dua provinsi lainnya, yakni Jambi dan Bangka Belitung.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement