Senin 18 Jan 2021 20:40 WIB

Kasus Melonjak, Pemkot Bekasi Klaim Swab 400 Sampel per Hari

Kasus kumulatif di Bekasi mencapai 1.360 orang per Senin (18/1)

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pelacakan terhadap kontak erat kasus positif sebanyak 300 hingga 400 sampel per hari.
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pelacakan terhadap kontak erat kasus positif sebanyak 300 hingga 400 sampel per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi mengklaim masih terus melakukan pelacakan yang masif di tengah terus melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah tersebut. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pelacakan terhadap kontak erat kasus positif sebanyak 300 hingga 400 sampel per hari.

“Persoalannya adalah ada pada kemampuan kita melacak, kalau sekarang kita dapat 300 sampai 400 sampel dalam pemeriksaan satu hari,” tutur Pepen, sapaan akrabnya, Senin (18/1).

Adapun, jumlah kasus kumulatif yang terjadi di Kota Bekasi telah mencapai 19.005 kasus pada Senin, 18 Januari 2021. Saat ini, jumlah kasus aktif bergerak fluktuatif dari yang tadinya 1.444 kasus pada Senin pagi menjadi 1.360 kasus. 

Menanggapi hal tersebut, Politisi Partai Golkar itu mengatakan kalau tren ini tak hanya terjadi di wilayahnya saja. “Kan sekarang ini merata, kita Jabodetabek termasuk Jakarta,” tutur dia.

Dia pun memastikan bahwa data yang dihimpun oleh pemerintah kota merupakan data yang valid. Selain itu, fasilitas isolasi serta peralatan penunjang Covid-19 masih mencukupi kapasitasnya.

Adapun, berdasarkan data yang diterima Republika.co.id, grafik tes polymerase chain reaction (PCR) terhadap angka positif mengalami tren kenaikan sejak pekan keempat November 2020 lalu. 

Pada pekan keempat November, jumlah PCR yang diuji ada 7.353 sampel dengan kasus positif 903 sehingga rasio positif dengan jumlah yang dites ada 12,28 persen. Sedangkan pekan pertama Desember, ada 7.899 sampe PCR yang diuji dengan kasus positif mencapai 1.102 sampel (13,95 persen). 

Jumlah tes PCR yang diuji sempat turun pada pekan kedua Desember 2020, menjadi 5.778 sampel dengan hasil 842 positif (14,57 persen). Selanjutnya, uji sampel kembali naik pada pekan ketiga Desember menjadi 7.675 sampel dengan hasil positif mencapai 1.375 sampel (17,92 persen). Pada pekan terakhir Desember, total tes PCR yang diuji ada 5.506 sampel, dengan angka positif mencapai 903 kasus atau 16,40 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement