Senin 18 Jan 2021 18:56 WIB

Wafatnya Ulama Tanda Kiamat Dekat? Ini Penjelasan Pakar

Sejumlah hadits menyebut, wafatnya ulama dengan dekatnya kiamat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah hadits menyebut wafatnya ulama dengan dekatnya kiamat. Hari Kiamat (ilustrasi)
Foto: pulsk.com
Sejumlah hadits menyebut wafatnya ulama dengan dekatnya kiamat. Hari Kiamat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Baru berjalan belasan hari, awal 2021 ini, Indonesia banyak kehilangan ulama. Para ulama yang dikenal luas dan berpengaruh wafat karena berbagai penyebab. 

Karena hal ini, banyak yang mengaitkan wafatnya para ulama dengan tanda bahwa kiamat telah dekat. Pandangan ini berlandaskan pada hadist Rasulullah SAW yang menyebut, kiamat akan terjadi saat ilmu hilang dari Bumi dan hilangnya ilmu terjadi ketika para ulama diwafatkan. 

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda:  ﻣﻦ ﺃﺷﺮﺍﻁ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ ﺃﻥ ﻳُﺮْﻓَﻊَ ﺍﻟﻌﻠﻢ، ﻭﻳَﺜْﺒُﺖَ ﺍﻟﺠﻬﻞُ “Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tetapnya kebodohan.“ (HR Bukhari). Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:   

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ 

“Sesungguhnya Allah SWT tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.“ (HR Bukhari).

Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat, menjelaskan, Rasulullah memang mengisyaratkan peristiwa wafatnya para ulama bisa diartikan sebagai tanda hari akhir telah dekat. Namun, tanda ini sebenarnya telah terlihat 200 tahun lamanya sebelum masa ini. 

"Kehilangan banyak ulama sebenarnya bukan baru saja terjadi sekarang. Kalau melihat sepanjang sejarah 14 abad (Hijriyah), paling tidak dua abad terakhir kita memang tidak punya lagi ulama, dalam artian ulama yang karyanya kaliber dampaknya besar bagi Umat Islam, seperti Imam Al-Ghazali," katanya, Senin (18/1).

Wafatnya ulama saat ini, kata Ahmad, memang suatu kehilangan. Tapi, fenomena wafatnya ulama yang karya-karyanya menjadi rujukan banyak Umat Islam dan seharusnya lebih diwaspadai sebagai tanda kiamat adalah wafatnya ulama sebelum abad 13-14 Hijriyah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement