Selasa 19 Jan 2021 00:24 WIB

Pandemi Memburuk, Satgas: Siapa yang tak Jenuh?

Fasilitas medis saat ini kewalahan dalam menangani pasien Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro menyatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas pelayan publik.
Foto: istimewa
Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro menyatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas pelayan publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 terus mengingatkan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan 3M dan mengurangi mobilitas yang tak mendesak. Ajakan ini disampaikan satgas menyusul memburuknya tren penularan Covid-19 memasuki pekan ketiga Januari 2021 ini. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyampaikan, tren penularan yang memburuk terbaca dari angka konfirmasi positif Covid-19 yang tembus 14.224 kasus pada Sabtu (16/1) lalu, dengan rata-rata kasus baru 10.000 kasus per hari. 

"Siapa yang tidak jenuh dengan kondisi prihatin pandemi ini? Siapa yang tak mau kembali ke hidup normal sebelum pandemi? Saya rasa semuanya mau kembali ke sedia kala. Kita perlu selaraskan niat keluar dari pandemi dengan perilaku kita," ujar Reisa dalam keterangan pers, Senin (18/1). 

photo
Seorang vaksinator memperlihatkan botol vaksin COVID-19 Sinovac usai vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas. (ANTARA/Jessica Helena Wuysang)
 
 

Reisa menambahkan, fasilitas medis pun saat ini kewalahan dalam menangani pasien Covid-19. Rumah sakit dan tenaga kesehatan, ujar dia, mengalami tekanan besar terkait penanganan Covid-19. Ia juga menyebutkan bahwa tenaga medis dilanda kelelahan lantaran menangani pandemi selama nyaris setahun ini. 

 

"(Tenaga medis) setahun berjibaku dengan membludaknya pasien Covid-19. Di saat yang sama, harus memastikan pasien penyakit lain tetap aman dan dilayani dengan baik. Sistem kesehatan kita tertekan hebat," ujar Reisa. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement