Senin 18 Jan 2021 18:14 WIB

Kehadiran Petani Milenial Diyakini Majukan Sektor Pertanian

BPPSDMP tengah menyiapkan magang bagi petani muda ke Jepang.

Seorang anggota Asosiasi Petani Milenial Porang Galuh (APMPG) merawat tanaman porang di Desa Handapherang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ahad (17/1).
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA
Seorang anggota Asosiasi Petani Milenial Porang Galuh (APMPG) merawat tanaman porang di Desa Handapherang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ahad (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Kementerian Pertanian untuk mencetak banyak petani milenial sejalan dengan semangat P4S Srikandi di Pandeglang, Banten. Kehadiran petani milenial diyakini akan semakin memajukan sektor pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pihaknya memberikan perhatian terhadap eksistensi generasi milenial. 

"Kementerian Pertanian akan terus melakukan terobosan untuk meningkatkan produksi pertanian di berbagai komoditas. Salah satu caranya adalah melalui peningkatan minat generasi muda untuk bertani," katanya.

Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan kualitas petani milenial turut menentukan keberhasilan pembangunan pertanian.

"Bahkan sejumlah negara maju membuktikan keberhasilan pertanian ditentukan kemampuan dan kompetensi SDM, khususnya kalangan mudanya," tuturnya.

Untuk mencetak petani milenial yang kompeten dalam berusaha tani, BPPSDMP melalui Pusat Pelatihan Pertanian bergegas menyiapkan magang bagi petani muda ke negeri Sakura. 

Kementan diwakili Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Bustanul Arifin Caya dan Kepala BBPKH Cinagara Wisnu Wasesa, menjelaskan dorongan yang diberikan kepada P4S agar mengambil peran strategisnya untuk berkontribusi dalam pembangunan pertanian.

Bustanul Arifin Caya menekankan bahwa Kementerian Pertanian tahun 2021 harus dan mampu mengirimkan petani muda ke Jepang untuk belajar pertanian agar  menjadi generasi muda pertanian yang handal.

"Diharapkan pula kegiatan pertanian dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian khususnya petani milenial tidak banyak menggunakan  teori tetapi praktek atau implementasi secara langsung," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement