Senin 18 Jan 2021 14:57 WIB

Brantas Abipraya Kirim Alat Berat Evakuasi Gempa Sulbar

Alat berat dan personel didatangkan dari proyek-proyek terdekat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
PT Brantas Abipraya. PT Brantas Abipraya (Persero) mengerahkan alat berat untuk membantu penanganan pascabencana di Mamaju dan Majene, Sulawesi Barat.
Foto: bumn.go.id
PT Brantas Abipraya. PT Brantas Abipraya (Persero) mengerahkan alat berat untuk membantu penanganan pascabencana di Mamaju dan Majene, Sulawesi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Brantas Abipraya (Persero) mengerahkan alat berat yaitu empat unit ekskavator, delapan unit dump truck 10 ribu liter solar, dan sembako ke Mamaju dan Majene, Sulawesi Barat. 

Manager Operasi 2, Divisi Operasi 2, Brantas Abipraya Sofyan Saladin menyampaikan duka cita yang mendalam atas bencana gempa yang melanda di Majene-Mamuju. 

Baca Juga

"Kami tiba di lokasi bencana sejak Sabtu (16/1), siap membantu dan terus berkoordinasi terkait kebutuhan bantuan bagi korban, termasuk jika perlu penambahan alat berat lainnya," ujar Sofyan dalam siaran pers di Jakarta, Senin (18/1).

Sofyan menyadari alat berat sangat dibutuhkan untuk membongkar reruntuhan bangunan rumah dan gedung, tumpukan beton dan besi-besi. Tak hanya itu, kehadiran alat berat ini juga dipergunakan untuk membantu membuka akses jalan, membersihkan puing-puing. 

Brantas Abipraya, kata Sofyan berharap, ekskavator yang dibawa ini dapat membantu mempercepat proses evakuasi korban yang tertimpa reruntuhan. "Alat berat dibawa langsung dari proyek Brantas Abipraya terdekat yang saat ini sedang dikerjakan yaitu proyek PLTM Maiting Hulu di Toraja Utara, Sulawesi Selatan," lanjut Sofyan. 

Sofyan menambahkan, tim proyek pun dikerahkan, yaitu dari proyek Daerah Irigasi (DI) Salugan di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, proyek Irigasi Baliase di Sulawesi Selatan dan proyek Bendungan Budong-Budong yang berlokasi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat untuk membantu evakuasi para korban. 

Brantas Abipraya berharap alat berat serta personeI tersebut juga dapat meringankan tugas Basarnas yang telah menurunkan tim SAR dalam proses evakuasi. "Semoga Mamaju dan Majene dapat lekas pulih dan bangkit kembali," kata Sofyan.

Bersama tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), tim Brantas Abipraya diarahkan untuk menuju lokasi bencana. Brantas Abipraya segera membersihkan akses, membuka konektivitas jalan dari sedimen lumpur tinggi dan batang pohon akibat longsor pascagempa yang memotong jalan dan mengevakuasi korban yang berada di dalam bangunan runtuh.

"Brantas Abipraya berkomitmen akan selalu siaga membantu Majene dan Mamuju, sebagai bukti konkret BUMN selalu ada untuk Indonesia," ungkap Sofyan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono dalam kunjungannya ke lokasi bencana mengatakan, pemerintah akan mempriortaskan pembukaan akses jalan penghubung antara Majene dan Mamuju. Basuki juga mengatakan selama dua pekan ini juga akan menyelesaikan pembersihan puing-puing bangunan yang rusak akibat gempa dan juga membangun fasilitas penunjang kebutuhan warga di pengungsian. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement