Senin 18 Jan 2021 22:51 WIB

72 Petenis Dunia Kejuaraan Australia Open Dikarantina

72 Petenis Dunia Kejuaraan Australia Open Dikarantina

Red:

Petenis dari seluruh penjuru dunia yang terbang ke Melbourne untuk kejuaraan Australia Open, dengan salah satu pesawat pesanan, dipaksa untuk menjalani karantina selama dua minggu.

Dilaporkan seorang penumpang dari Qatar dinyatakan positif COVID-19 dalam pesawat pesanan ketiga yang mengangkut para petenis.

Di akun Twitter-nya, petenis asal Prancis Alexandre Muller mengunggah email yang ia terima pada Minggu malam kemarin, yang menyebutkan seseorang dari penerbangan QR7485 dari Doha, Sabtu pagi dinyatakan positif COVID-19.

Australia Open juga telah mengonfirmasi kasus tersebut di Twitter dan mengatakan keberadaan 25 pemain tenis di antara 58 penumpang pesawat.

Hingga hari Senin (18/01), jumlah atlet yang menjalani karantina ketat telah menjadi 72 orang.

 

Kemarin, juru bicara dari Karantina COVID-19 di negara bagian Victoria mengatakan peserta rombongan Australia Open yang tidak bermain akan dipindahkan ke hotel, setelah adanya hasil tes positif.

"Tidak ada tes positif lain yang diketahui dari penerbangan ini, tetapi pengetesan rutin akan dilanjutkan untuk semua penumpang," kata juru bicara itu.

Lebih dari 120 orang sudah diminta melakukan karantina selama 14 hari, setelah empat orang dinyatakan positif dalam penerbangan dari Los Angeles dan Abu Dhabi, hari Jumat kemarin.

Di bawah aturan karantina Australia Open, semua penumpang yang hendak ke Melbourne harus dinyatakan negatif COVID-19 sebelum naik ke pesawat.

Sementara pemain yang hasil tesnya negatif diizinkan untuk meninggalkan kamar mereka lima jam per hari untuk berlatih selama menjalani masa karantina dua minggu di hotel.

Kondisi atlet menjalani isolasi di hotel

Petenis yang pernah menjuarai Australia Terbuka, Naomi Osaka, saat ini berada di Adelaide.

 

Ia mengatakan sudah bisa meninggalkan kamarnya untuk berlatih dan akan melakukannya dengan berbagai 'shots' yang berbeda.

Sementara bagi mereka, yang terkurung di kamar hotel selama dua minggu dan tidak dapat berlatih, terpaksa harus menemukan cara baru untuk mempersiapkan diri untuk bertanding di Australia Open.

Yulia Putintseva dari Kazakhstan, Pablo Cuevas dari Uruguay, dan Belinda Bencic dari Swiss berbagi rekaman saat mereka berlatih dari kamar di akun jejaring sosial.

 

Petenis Rusia Anastasia Potapova dan petenis nomor 10 dunia, Belarusia Aryna Sabalenka, mengatakan mereka tetap tidak akan mengurangi kemampuan mereka di ajang Australia Open di tengah pandemi.

Turnamen Australia Open akan tetap digelar di Melbourne di tengah pandemi global COVID-19 pada bulan Februari mendatang.

Petenis mengeluhkan soal aturan

Pihak Otoritas Kesehatan Victoria dan penyelenggara Australia Open mengatakan seluruh pemain tenis sudah mengetahui aturan karantina begitu mereka tiba di Australia.

Tapi beberapa petenis mengaku tidak menyadari soal aturan yang menyatakan seluruh penumpang akan dikarantina selama dua minggu jika ada penumpang yang dinyatakan positif COVID-19.

Ada beberapa kebingungan di antara petenis tentang aturan karantina.

"Yang tidak saya mengerti adalah, mengapa tidak ada yang pernah memberi tahu kami, jika satu orang di dalam pesawat itu positif seluruh pesawat perlu diisolasi ... Saya akan berpikir dua kali sebelum datang ke sini," kata pemain Kazakhstan Yulia Putintseva di Twitter.

 

Pemain Rumania Sorona Cirstea mengatakan setelah diisolasi selama dua minggu, dia membutuhkan "setidaknya tiga minggu untuk kembali tampil bagus dan bersaing".

Dia juga mengatakan tidak tahu semua orang dalam penerbangan akan dianggap sebagai "kontak dekat" jika satu penumpang dinyatakan positif.

 

Petenis Swiss Belinda Bencic mengatakan setelah tiba di Melbourne, para pemain menerima buku informasi dengan peraturan yang tidak mereka ketahui sebelum mereka memutuskan untuk bertanding di Australia Open.

"Kami tidak mengeluh harus dikarantina. Kami mengeluh karena kondisi latihan dan bermain yang tidak seimbang sebelum turnamen yang cukup penting," ujarnya di Twitter.

 

Kepala eksekutif dari lembaga Tennis Australia, Craig Tiley mengatakan pihaknya mencoba untuk melakukan apapun yang mereka bisa untuk "membuat segalanya seadil mungkin" bagi para pemain yang berada dalam karantina.

"Ini bukan situasi yang ideal, dalam pandemi saat ini bagi siapa pun, kami harus memainkan peran kami untuk memastikan komunitas tetap aman dan itulah tujuan selama ini," kata Craig di acara televisi Today Show.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi

Ikuti berita seputar Australia Open dari Melbourne di ABC Indonesia

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement