Senin 18 Jan 2021 11:49 WIB

AutoMagER, Mesin Ekstraksi RNA Virus Buatan Unpad

Awalnya AutoMagER dikembangkan untuk ekstrasi RNA virus malaria dan demam dengue.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
 Virus mematikan (ilustrasi)
Foto:

Secara teknis, AutoMagER berfungsi untuk mengekstraksi sel sampel untuk diambil RNA-nya. RNA ini yang dibutuhkan untuk proses pemeriksaan PCR. Sampel yang sudah dimasukkan ke viral transport medium (VTM) kemudian dimurnikan oleh“AutoMagER sehingga RNA-nya benar-benar terpisah dari selnya.

Kendati tim peneliti Unpad juga telah menciptakan VTM mandiri yang sudah mampu menginaktivasi virus, sehingga RNA-nya dapat terlihat saat masih di medium, “AutoMagER” mampu mendapatkan RNA yang benar-benar murni karena banyak dilakukan proses pemecahan sel.

Savitri menjelaskan, “AutoMagER” ini juga sudah didukung dengan produksi reagen mandiri. Kit reagen yang dinamai “ExPAD” ini merupakan kit ekstraksi RNA dengan basis magnetik beads yang dikembangkan peneliti dari Finder U-CoE Unpad.

Alhasil, produk ini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri terkait mesin robotik ekstraksi RNA beserta plate dan reagennya. Saat ini, AutoMagER masih menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Unggul dari Produk Korea Selatan

Menurut Savitri, sistem kerja AutoMagER mengadaptasi mesin ekstraksi “Kingfisher”, atau mesin ekstraksi yang dinilai paling baik di antara mesin ekstraksi lain yang ada di pasaran. Kapasitas ekstraksinya pun menyamai dengan mesin Kingfisher, yaitu 96 sampel setiap kali operasi.

Proses ekstraksi 96 sampel tersebut juga hanya memakan waktu sekira 1-2 jam. Angka ini jauh lebih banyak dibanding mesin ekstraksi dari Korea Selatan yang hanya memiliki kapasitas ekstraksi sekira 18-30 sampel.

“Kenapa kita mengambil standar Kingfisher, karena sebelumnya kita sudah pakai dan mesinnya bagus. Karena itu, kita memilih standar yang paling bagus,” kata Savitri.

Hampir seluruh material dan proses produksi dilakukan di dalam negeri. Bahkan, pihaknya berencana untuk mengembangkan AutoMagER sesuai dengan kebutuhan pengguna. Artinya, perangkat bisa dimodifikasi programnya sehingga kinerjanya mampu menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan pengguna.

Diharapkan, produk ini bisa menjadi solusi untuk penyediaan mesin ekstraksi otomatis untuk mendukung pemeriksaan sampel Covid-19. Tentunya dengan kit dan reagen yang bisa diperoleh dengan mudah serta harga yang kompetitif.

Selain AutoMagER, Savitri dan tim juga mengembangkan inovasi mesin PCR mini dan mini centrifuge dengan kecepatan 12.000 rpm. Dua inovasi ini dikembangkan untuk mendukung proses pemeriksaan sampel di lokasi yang kurang memiliki fasilitas laboratorium uji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement