REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menanggapi bencana banjir yang menimpa Dusun Simo, Desa Sidodadi, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Bantuan diberikan melalui program 'UMM Berbagi untuk Negeri'.
Kali ini UMM mengirimkan tiga mobil tangki air bersih ke lokasi kejadian. Pada tahun-tahun sebelumnya, UMM juga sudah melakukan kegiatan serupa yang dilaksanakan di Malang selatan dan Pasuruan.
Rektor UMM, Fauzan, inisiatif program merupakah salah satu bentuk tanggung jawab UMM untuk berkontribusi di masyarakat. Memberikan manfaat seluas-luasnya dengan berbagai kreativitas dan cara. "Harapannya, pasokan air yang sudah dikirimkan dapat meringankan beban akibat bencana yang terjadi," ungkap Fauzan.
Sementara itu, Pembina Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) UMM, Zakarija Ahmad, menyampaikan kegiatan ini menjadi bentuk kepeduliaan terhadap masyarakat. Di kegiatan ini, UMM menyiapkan tiga mobil tangki air bersih. Setidaknya akan ada satu mobil yang menetap di lokasi selama tiga hari ke depan.
Kepala Dusun Simo, Prasetyo mengaku, sudah sepekan warga kekurangan air bersih. Banyak saluran air yang rusak dan tidak bisa digunakan seetakh diterjang banjir bandang. Ada pula enam diesel penyedot air milik warga dan sebuah sepeda motor hancur dan hanyut.
Sebelumnya, kata Prasetyo, tandon tersebut mampu menampung air dari sumber mata air Gunung Kelud. Air itu juga mampu mengairi sekitar 387 kepala keluarga. Namun saat ini mereka hanya bisa bergantung dari pasokan air yang dikirimkan melalui mobil-mobil tangki bantuan.
Prasetyo bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan UM. Utamanya dalam membantu memenuhi ketersediaan air bersih warganya. "Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi warga sekitar," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
