Senin 18 Jan 2021 06:55 WIB

Pandangan Terakhir Nabi Muhammad SAW kepada Umat

Rasulullah merasa lega bahwa umat tetap melakukan hubungan dengan Allah lewat sholat

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang hari-hari terakhir Nabi Muhammad SAW di bumi, sejumlah kisah dapat dipelajari lebih jauh untuk mengenal teladannya secara menyeluruh. Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, Imam Bukhari meriwayatkan bahwa pada pagi hari di tanggal 12 Rabiul Awal saat shalat subuh, Nabi membuka tabir kediaman beliau (kamar Sayyidah Aisyah). Perlu diingat bahwa kamar kediaman Sayyidah Aisyah dan sekian istri-istri Nabi berada di sebelah tenggara ruangan masjid.

Kamar itu hanya ditutupi oleh sehelai kain yang berfungsi sebagai tabir. Karena itu dengan mudah bila tabir diangkat pandangan, akan tembus secara timbal balik. Diduga di areal itu ada tujuh kamar saja dan dapat dipastikan tiga kamar di antaranya dihuni oleh istri Nabi Muhammad seperti Sayyidah Aisyah, Sayyidah Hafshah, dan Sayyidah Saudah.

Maka, Nabi membuka tabir itu untuk melihat kaum Muslim. Saat itu kaum Muslim yang sedang akan sholat diimami oleh Sayyidina Abu Bakar. Maka jamaah yang melihat apa yang dilakukan Rasulullah itu menduga bahwa Nabi akan ikut shalat, namun beliau hanya tersenyum sambil memberi isyarat agar mereka shalat saja tanpanya. Dan lalu, Nabi kembali menutup tabir kediaman beliau.

Jengukan itu adalah pandangan terakhir Rasulullah SAW kepada umat. Dijelaskan bahwa semoga dengan pandangan itu Rasulullah SAW merasa lega bahwa beliau akan segera meninggalkan dunia yang fana ini dalam keadaan umat tetap melakukan hubungan dengan Allah dalam bentuk shalat. Sebab shalat itulah sejatinya menjadi jaminan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement