Senin 18 Jan 2021 06:45 WIB

Pria Palestina Bebas Usai 19 Tahun Dipenjara di Israel

Israel bebaskan pria Palestina setelah dipenjara 19 tahun.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
 Pria Palestina Bebas Usai 19 Tahun Dipenjara di Israel. Foto: Ruang interograsi di penjara Israel. (ilustrasi)
Foto: anadolu agency
Pria Palestina Bebas Usai 19 Tahun Dipenjara di Israel. Foto: Ruang interograsi di penjara Israel. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Hari terakhir tahun 2020, Malek Bkairat dibebaskan dari penjara Naqap setelah ditahan hampir dua dekade sejak usianya 22 tahun. Kini, dia dapat bertemu dengan putri semata wayangnya, Lina dan ayahnya. Otoritas Israel melarang mereka untuk menemui Bkairat selama lima tahun terakhir. Bkairat mengatakan, pembebasannya adalah bentuk kegembiraan sekaligus keterkejutan.

"19 tahun kemudian sejak saya dipenjara, banyak perubahan yang saya lihat. Ada rumah baru dan kuburan kota sekarang penuh. Saya seperti anak kecil yang baru belajar berjalan, masih berlatih berjalan menanjak dan menurun karena di penjara, kami hanya berjalan di pekarangan kecil tanah datar,” kata Bkairat.

Baca Juga

Pada hari terakhir tahun 2001 selama Intifada Kedua, Bkairat ditangkap. Dia dituduh membentuk sel untuk melakukan operasi melawan pasukan Israel di Yerusalem. Menurut dia, keputusan yang diterima dia dan teman-temannya sangat berlebihan. Bkairat menjelaskan, pengadilan membenarkan hukuman lama. Pengadilan mengatakan keputusan tersebut sebagai pencegah bagi warga Palestina di Yerusalem agar tidak merencanakan atau melakukan serangan.

Selama di penahanan, otoritas penjara Israel menghukum Bkairat dengan berulang kali memindahkannya dari satu penjara ke penjara lain dan menempatkannya di sel isolasi. Meskipun dia mengalami kesulitan, Bkairat dijuluki sebagai “bapak optimisme.” Dia juga ikut dalam lima aksi mogok makan massal selama bertahun-tahun.

Sebelum dipenjara, Bkairat adalah seorang paramedis di klinik kompleks Masjid Al-Aqsa. Saat ditangkap pada tahun 2001, dia tidak mengetahui bahwa istrinya sedang mengandung bayi pertama mereka. Ketika putrinya berusia empat tahun, Bkairat dan istrinya berpisah.

Duduk di samping ayahnya, Lina mengamati wajah ayahnya dan mendengarkan dengan saksama saat Bkairat berbicara tentang pengalamannya. Lina menyebut ini merupakan salah satu momen terindah dalam hidupnya. "Bagian yang hilang dari hidupku sekarang sudah lengkap,” kata Lina.

Sumber:

https://www.middleeasteye.net/news/palestine-israel-malek-bkairat-released-prison

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement