Ahad 17 Jan 2021 19:56 WIB
...

Kala Liga Inggris Antisipasi Corona Varian Baru

Sudah banyak laga Liga Inggris yang harus dimundurkan akibat Covid-19 ini.

Logo Liga Primer Inggris.
Foto: premierleague.com
Logo Liga Primer Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga hari sekali klub-klub Liga Inggris bertanding satu sama lain dalam satu pekan. Beberapa tim, tentunya dalam keadaan luar biasa, kadang harus bertanding empat kali dengan tambahan entah pertandingan Piala FA, Piala Liga, Liga Europa, atau Liga Champions.

Situasi hampir sama terjadi di La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman, Serie A Italia, dan liga-liga sepak bola lainnya di mana saja saat ini. Kompetisi liga olahraga profesional lainnya juga begitu, termasuk tim-tim bola basket NBA yang harus bertanding dua hari sekali.

Tidak terbayangkan melelahkan, apalagi jika tempat tim-tim yang akan saling berhadapan letaknya berjauhan. Tetapi yang mungkin lebih menjemukan adalah berapa kali atlet, pelatih, ofisial, dan staf tim harus menjalani tes Covid-19 karena aturan kompetisi selama pandemi mengharuskan adanya tes sebelum kickoff.

Tim-tim Liga Inggris misalnya, harus menjalani tes Covid-19 dua kali dalam satu pekan. Bahkan dengan tes sekerap itu pun masih saja atlet dan ofisial terpapar virus corona baru yang bernama resmi SARS-CoV-2 itu.

Sudah banyak pertandingan Liga Inggris yang harus dimundurkan akibat sebagian besar tim terpapar virus. Banyak tim yang harus bermain dengan skuad seadanya, salah satunya Manchester City. Sebagian pemain City absen karena harus menjalani karantina mandiri akibat terjangkit Covid-19.

Pemain dan staf sudah diingatkan setiap waktu oleh klubnya agar setia kepada protokol kesehatan, di antaranya selalu mengenakan masker dan menjaga jarak saat bepergian selagi tidak bermain atau berlatih, serta menjauhi kerumunan ketika harus berada di luar.

Tetapi atlet-atlet ini tidak hidup menyendiri karena banyak dari mereka yang berkeluarga, punya anak istri, punya sahabat, punya tetangga, selain menjadi bagian dari masyarakatnya. Mereka bisa memastikan dirinya mematuhi protokol kesehatan, tetapi mereka tak bisa memastikan masyarakat sekitarnya mematuhi protokol kesehatan.

Dari titik itulah, Covid-19 bisa menyerang mereka. Apalagi di Inggris tengah berkembang varian baru SARS-CoV-2 yang lebih cepat menular. Kemunculan varian baru virus corona baru ini sudah tersiar lama sejak ilmuwan mengingatkan adanya varian yang mereka namai B.1.1.7.

Varian SARS-CoV-2 ini pertama kali menjadi perhatian ilmuwan di Inggris, Desember tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement