Ahad 17 Jan 2021 18:37 WIB

BNPB: Prokes di Tempat Pengungsian Bencana Penting

Pengungsi tetap harus mengenakan masker dan menjaga jarak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pengungsi beraktivitas di tempat pengungsian di Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (17/1/2021). Memasuki hari ke tiga pasca gempa bumi bantuan sudah mulai tersalurkan di lokasi posko pengungsian
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Sejumlah pengungsi beraktivitas di tempat pengungsian di Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (17/1/2021). Memasuki hari ke tiga pasca gempa bumi bantuan sudah mulai tersalurkan di lokasi posko pengungsian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah bencana terjadi di berbagai wilayah Tanah Air dalam sepekan terakhir, mulai dari longsor di Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel), gempa di Sulawesi Barat (Sulbar), hingga banjir dan tanah longsor di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan penerapan protokol kesehatan (prokes) menjadi hal yang penting untuk diterapkan.

"Sejak awal kami menyampaikan bahwa protokol kesehatan menjadi penting. Itu menjadi catatan kami semua bahwa protokol kesehatan harus dilaksanakan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati saat konferensi virtual BNPB mengenai update bencana, Ahad (17/1) sore.

Baca Juga

Ia menambahkan, tim gabungan semua unsur, mulai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dinas Kesehatan (Dinkes) telah bekerja keras supaya protokol kesehatan tetap dilakukan. Bahkan, dia melanjutkan, Kepala BNPB Doni Monardo juga telah menyampaikan bahwa protokol kesehatan tetap nomor satu.

Jadi, dia menambahkan, protokol kesehatan harus terus dilakukan. Diantaranya pengungsi tetap harus mengenakan masker, hingga menjaga jarak. Kemudian di tempat pengungsian dipilah antara kelompok rentan dan muda. Kemudian dalam waktu dekat, pihaknya akan menertibkan para penyintas atau pengungsi.

"Nanti (tempat pengungsian) akan dikonsentrasikan di dua tempat. Jadi akses masuk terbatas hanya bisa masuk di situ dan tidak sembarang orang bisa masuk di pengungsian," katanya. Tak hanya itu, pihaknya mengupayakan melakukan swab antigen dalam waktu dekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement