Ahad 17 Jan 2021 16:14 WIB

10 Karyawan Positif, Gedung DPRD Jabar Batasi Kunjungan

Karyawan yang positif terdiri dari tujuh PNS dan 3 Non-PNS serta 14 orang keluarganya

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung
Foto: Abdan Syakura_Republika
Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPRD Jabar, membatasi kunjungan ke gedung wakil rakyat itu. Karena,Humas Sekretariat DPRD Jawa Barat ke Bagian Umum DPRD Jabar, menyatakan Jumlah karyawan yang terpapar Covid-19 di Setwan DPRD Jabar sebanyak 10 orang. Sebelumnya, beredar informasi 24 karyawan terpapar, karena jumlah tersebut termasuk anggota keluarga karyawan yang terpapar.

"Informasi yang didapat dari Bagian Umum tentang komposisi orang terpapar Covid-19 di Setwan Jabar adalah 7 PNS, 3 Non PNS dan sisanya keluarga dari mereka," ujar Kabag Humas Sekretariat DPRD Jabar Yedi Sunardi kepada wartawan akhir pekan ini.

Yedi mengatakan karyawan yang terpapar Covid-19 sebanyak 24 orang yang terdiri dari PNS dan non PNS serta keluarganya. Hal itu bermula ada salah seorang karyawan yang terkonfirmasi positif, kemudian pihaknya melakukan swab sehingga ditemukan karyawan lain yang terpapar juga.

"Ke 24 orang karyawan dan keluarganya itu tengah melakukannya isolasi di Secapa AD," katanya.

Menurutnya, dengan temuan 24 kasus baru di DPRD Jabar tersebut, pihaknya tidak akan menutup layanan pada masyarakat. Layanan dan operasional kantor tetap berjalan namun ada pembagian kerja di kantor maupun dari rumah.

"Sementara yang lain (yang tidak terpapar) menjalankan WFH dengan kehadiran 25 persen. Sementara layanan diperketat," katanya.

Yedi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemberitahuan pada masyarakat agar membatasi diri ke DPRD Jabar. "Sudah ada pemberitahuan, seperti kunjungan ke DPRD dibatasi maksimal 5 orang denga protokol kesehatan dan wajib menunjukan hasil test Covid-19 yang masih berlaku," katanya.

Sebelumnya pada Agustus 2020 lalu, kasus massal di DPRD sempat mengejutkan ketika 38 orang di sana terkonfirmasi positif dan terjadi penutupan layanan selama dua pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement