Ahad 17 Jan 2021 09:35 WIB

Ribuan Warga Honduras Coba Capai AS

Warga Honduras berharap bisa lari dari kemiskinan dan kekerasan di negaranya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Ribuan warga Honduras berjalan kaki untuk mencapai Amerika Serikat (AS) agar bisa melarikan diri dari kemiskinan.
Foto: EPA
Ribuan warga Honduras berjalan kaki untuk mencapai Amerika Serikat (AS) agar bisa melarikan diri dari kemiskinan.

REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY - Ribuan warga Honduras, termasuk banyak keluarga dengan anak-anak, berjalan bersama di seluruh Guatemala pada Sabtu (16/1). Mereka berharap untuk mencapai Amerika Serikat (AS) agar bisa melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di wilayah yang dilanda pandemi dan badai berulang-ulang akhir tahun lalu.

Menurut otoritas Imigran Guatemala, antara 7.000 dan 8.000 migran telah memasuki Guatemala sejak Jumat (15/1). Mereka sedang menuju ke perbatasan Meksiko yang telah dijaga oleh pasukan dan polisi anti-huru hara.

Baca Juga

Begitu karavan mencapai Meksiko, kemungkinan besar mereka akan mengalami tekanan untuk mundur. Perjanjian migrasi Meksiko dengan AS masih berlaku, artinya karavan akan dibubarkan.

Guatemala, Honduras, dan Meksiko mengerahkan ribuan pasukan keamanan. Sedangkan militer Guatemala menahan ratusan migran pada Jumat.

Akan tetapi, karavan tersebut telah berkembang pesat selama 24 jam terakhir. Para anggotanya mengutip krisis yang meningkat dari kelaparan dan tidak memiliki tempat tinggal di Honduras sebagai alasan untuk bergabung.

“Kami tidak punya apa-apa untuk memberi makan anak-anak kami dan ribuan dari kami ditinggalkan tertidur di jalanan,” kata Maria Jesus Paz, seorang ibu dari empat anak yang mengatakan dia kehilangan rumahnya karena badai.

“Inilah mengapa kami membuat keputusan ini, meskipun kami tahu bahwa perjalanan itu dapat mengorbankan nyawa kami,” ujar Paz.

Kelompok imigran pertama tahun ini datang kurang dari sepekan sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden menjabat. Dia menjanjikan pendekatan yang lebih manusiawi untuk migrasi, berbeda dengan kebijakan keras Presiden Donald Trump.

Untuk membendung aliran manusia, otoritas Meksiko dan Amerika Tengah mengoordinasikan langkah-langkah keamanan dan kesehatan masyarakat. Upaya ini bertujuan mencegah migrasi massal tanpa izin di seluruh wilayah.

Karantina terkait virus corona menghancurkan ekonomi Honduras. Tahun lalu negara ini mengalami kontraksi terburuk dalam catatan. “Pertama saya kehilangan pekerjaan karena pandemi dan kemudian saya kehilangan rumah karena badai,” kata Melvin Paredes, yang bergabung dengan karavan bersama saudaranya.

“Satu-satunya hal yang tersisa adalah berjuang untuk kelangsungan hidup keluarga saya," kata Paredes.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement