Sabtu 16 Jan 2021 21:48 WIB

Arema FC Harapkan Liga 1 Kembali Digelar

Arema FC mengharapkan Liga 1 Indonesia bisa kembali digelar pada 2021.

Arema FC mengharapkan Liga 1 Indonesia bisa kembali digelar pada 2021. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Arema FC mengharapkan Liga 1 Indonesia bisa kembali digelar pada 2021. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manajemen Arema FC mengharapkan Liga 1 Indonesia bisa kembali digelar pada 2021. Kompetisi digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk meminimalisasi penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Media Officer Arema FC, Sudarmaji, mengatakan harapan tersebut disampaikan setelah adanya pertemuan klub Liga 1 dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Pertemuan dilaksanakan secara virtual dan menghasilkan beberapa poin penting pada Jumat.

"Kita dari Arema FC berusaha untuk optimis sepak bola bisa digelar kembali," kata Sudarmaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Kompetisi Liga 1 Indonesia dinilai harus kembali digelar karena banyak sektor yang bergantung pada keberlangsungan sepak bola Tanah Air. Kompetisi Liga 1 akan menjaga kelangsungan hidup klub sepak bola Indonesia.

"Sebab sepak bola ini menghidupi banyak orang, tentunya untuk menjaga keberlangsungan hidup klub termasuk pemain, pelatih, karyawan dan juga stake holder lain seperti sponsorship," ujar Sudarmaji.

Selain itu, lanjut Sudarmaji, pemerintah daerah juga mengharapkan adanya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kompetisi Liga 1. Diharapkan, ada solusi untuk keberlangsungan Liga 1 Indonesia di tengah pandemi virus corona.

"Kami sangat berharap ada solusi alternatif dan bijak terkait kondisi sepak bola Indonesia,” papar Sudarmaji.

Sudarmaji mengharapkan pihak kepolisian bisa memberikan izin pelaksanaan Liga 1 Indonesia pada 2021. Sebagai catatan, kompetisi Liga 1 2020 tidak bisa dijalankan karena pihak kepolisian tidak memberikan izin. Pertandingan sepak bola dinilai berpotensi memunculkan kerumunan dan menyebarkan Covid-19.

"Kami memohon agar izin atas terselenggaranya kompetisi yang patuh kepada aturan pemerintah tentang protokol kesehatan bisa menjadi perhatian," ujar Sudarmaji.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement