Sabtu 16 Jan 2021 18:36 WIB

KKP Dorong Produktivitas Pasar Ikan Modern

Pentingnya mengedukasi masyarakat tentang manfaat makan ikan bagi kesehatan tubuh.

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja merawat tangki budi daya ikan nila di Ndarufarm, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Senin (9/11). Budi daya ikan, udang dan sayuran yang menggunakan metode Recirculation Aquaculture System (RAS) Aquaponik tersebut merupakan inovasi untuk memaksimalkan fungsi air dan ruang sebagai media pemeliharaan. Dalam sekali panen, tempat budi daya tersebut mampu menghasilkan 2,8 ton ikan dan 80 kilogram sayuran serta dipasarkan ke sejumlah pasar di Pulau Jawa. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pekerja merawat tangki budi daya ikan nila di Ndarufarm, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Senin (9/11). Budi daya ikan, udang dan sayuran yang menggunakan metode Recirculation Aquaculture System (RAS) Aquaponik tersebut merupakan inovasi untuk memaksimalkan fungsi air dan ruang sebagai media pemeliharaan. Dalam sekali panen, tempat budi daya tersebut mampu menghasilkan 2,8 ton ikan dan 80 kilogram sayuran serta dipasarkan ke sejumlah pasar di Pulau Jawa. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi makanan bergizi pada periode paling awal pertumbuhan, menjadi kunci untuk mengatasi stunting. Tak hanya itu, makanan bergizi, juga berguna untuk menguatkan imun tubuh di masa pandemi Covid-19.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, sebagai salah sumber protein hewani, ikan sangat cocok untuk dikonsumsi semua kalangan. Selain harganya yang terjangkau, ikan juga kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh."Jauh dari laut bukan berarti warga tak bisa menikmati sumber protein yang berasal dari laut," kata Artati, Sabtu (16/1).

Hadirnya Pasar Ikan Modern (PIM) Soreang, Bandung sejak 18 Oktober 2019, menjadi salah satu upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendekatkan ikan dengan masyarakat Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung. Artati memaparkan, PIM Soreang dilengkapi sejumlah fasilitas modern seperti 2 unit cold storage dengan kapasitas 30 ton dan 15 ton, Ice Flake Machine (IFM) kapasitas 1,5 ton/hari sebanyak 3 unit, mobil berinsulasi 2 unit, sarana pemasaran roda 3 sebanyak 1 unit, gedung pengelola, gudang, IPAL."Kita patut bersyukur, di situasi pandemi, selama tahun 2020, pedagang ikan di PIM Sabilulungan Soreang mencatatkan omzet Rp3,7 miliar dengan volume penjualan ikan sebanyak 66,7 ton," sambungnya.

Ke depan, Artati mengajak pengelola maupun Pemda Bandung untuk terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan pentingnya makan ikan. Termasuk bagaimana cara mencari ikan yang higienis dengan harga terjangkau di Kabupaten Bandung. “Yakinkan setiap orang yang membeli ikan disini pasti baik kualitasnya, pas timbangannya, dan pas harganya. Untuk itu tolong dirawat pasar ini dengan baik agar dapat dimanfaatkan selama mungkin dan memberikan keberkahan masyarakat sekitar,” harap Artati saat monitoring dan evaluasi PIM Bandung bersama Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Muhammad Yusuf, Kamis, kemarin.

Sementara Bupati Bandung, Dadang Naser menilai keberadaan PIM di wilayahnya sangatlah strategis mengingat jumlah masyarakat Kabupaten Bandung yang mencapai 3,7 juta penduduk. Tak hanya itu, dia menyebut keberadaan PIM juga turut mendorong peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Bandung dan juga membantu menurunkan angka stunting. 

Sebagai gambaran, per tahun 2020, jumlah pasokan ikan untuk konsumsi langsung yang berasal dari PIM Sabilulungan Soreang Bandung sebanyak 1.290.135 kg. Dengan populasi penduduk mencapai 3,7 juta jiwa, PIM telah berperan dalam peningkatan konsumsi ikan untuk Kabupaten Bandung sebesar 0,35 kg perkapita di tahun 2020.

Kemudian selama bulan Maret – Desember 2020, PIM Sabilulungan Soreang telah menyalurkan 1.221.481 kg ikan untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) masyarakat Kabupaten Bandung.

"Nama Sabilulungan bermakna kolaborasi, prinsip inilah yang digunakan dalam mengelola PIM, yakni kolaborasi antara Dinas Sosial Kabupaten Bandung dengan PIM berupa pemenuhan protein hewani dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," jelasnya.

Pengelola PIM Soreang menawarkan stimulus berupa penurunan harga sewa serta penggratisan sewa lapak pedagang selama beberapa bulan terhadap pedagang yang baru masuk. Direktur Utama PT Citra Bangun Selaras (CBS) Aditya Yudhistira memastikan jajarannya siap bersinergi untuk mengedukasi publik sekaligus menggencarkan program pemerintah terkait konsumsi ikan seperti kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). “Tagline kita awal tahun ini kalau ingin berdagang di PIM nggak usah susah susah yang penting ada kemauan. Ikan kita siapkan, lapak kita gratiskan dan bila dirasa bagus akan dikasihkan tarif harian biar tidak memberatkan,” terang  Aditya.

Sementara Irjen KKP, Muhammad Yusuf mengapresiasi pemanfaatan PIM Soreang. Dia berharap, keberadaan PIM turut berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat setempat."Alhamdulillah PIM Sabilulungan Soreang Bandung telah termanfaatkan dengan baik," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement